RiderTua.com – Alex Marquez merampungkan sesi pra-kualifikasi (practice) dengan berada di posisi ke-2 meski kesakitan dan cedera.. itu artinya dia termasuk dalam 10 besar pembalap yang dapat ‘tiket’ langsung ke Q2..
Tangan Patah, Alex Marquez Hanya Minum Parasetamol dan Tembus P2!
Pembalap Gresini Ducati, Alex Marquez, finis kedua di kualifikasi MotoGP di Sachsenring, meski tangannya patah kurang dari dua minggu lalu. Namun, pembalap Spanyol yang cedera itu terkejut dengan performanya sendiri..
Alex Marquez mengalami patah tulang tangan kirinya di Assen dan tampil di sesi media di Sachsenring dengan mengenakan belat karbon (pelindung tangan). Ia lolos pemeriksaan medis, menerima lampu hijau untuk balapan akhir pekan, dan kini balapan dalam kondisi cedera dan kesakitan, tetapi hasilnya lebih baik dari yang diperkirakan.

Meskipun cedera, ia tampil sangat kuat di pra-kualifikasi pada Jumat sore, bahkan mengalahkan saudaranya, Marc, dan mencatat waktu tercepat kedua.
Rekan Fermin Aldeguer itu berujar, “Jauh lebih baik dari yang saya perkirakan. Pagi ini, saya menjalani semuanya dengan sangat santai. Saya tidak terlalu puas dengan motornya, jadi saya tidak memaksakan diri, tidak mengambil risiko, atau hal-hal semacam itu.”
Pada sesi latihan bebas pertama pagi, ia kembali ke garasi beberapa kali, tampak mengalami masalah pada tangannya.
Namun, pada akhirnya, semuanya berjalan lancar… “Sore ini, penting untuk bisa masuk ke Q2, terutama mengingat ramalan cuaca hari ini ( hujan untuk hari Sabtu)…Jadi saya mencoba untuk memacu kecepatan.. kami melakukannya dengan baik dengan ban baru. Dengan motor ini, cukup mudah untuk melaju dengan cepat dan baik, serta konsisten.”
Secara keseluruhan, ia sangat puas… “Saya sangat senang karena saya tidak menyangka bisa tampil sebaik ini dengan rasa sakit yang minimal.”

Ramalan Cuaca Sachsenring Hujan
Ramalan cuaca masih menjadi misteri, seperti halnya bagi pembalap lainnya…terutama bagi Alex Marquez, dengan cedera tangannya. Ia mengatakan.. “Hujan dapat membantu saya secara fisik karena tidak terlalu membebani. Tetapi risiko kecelakaan lebih tinggi. Saya lebih suka kondisi kering karena saya lebih cepat dan dapat mengendalikan keadaan dengan lebih baik. Tetapi jika hujan, kondisinya juga akan sangat membebani, dan kami harus cepat.”
Di sesi latihan, ia kemudian harus memacu motornya sekuat tenaga selama 30 putaran di tikungan kiri.. “Yang lebih sulit daripada rasa sakitnya adalah kenyataan bahwa saya tidak bisa benar-benar masuk ritme balap. Saya berkendara dengan agak kaku. Saya masih perlu memahami dan merasakannya sedikit lebih baik. Kalau saya sudah masuk flow (mmenemukan ritme), justru rasa sakitnya terasa. Dan saya hanya mengendalikan laju dan pengeraman motor dengan tiga jari karena saya tidak bisa menggunakan jari lainnya. Tapi saya rasa adrenalin di awal akan membuat saya melupakan semua itu.”
Ia mengungkapkan bahwa ia mengonsumsi obat pereda nyeri di sore hari… “Sesi latihan (practice) ini penting untuk akhir pekan ini, bahkan mungkin lebih penting daripada balapan, jadi saya minum sedikit parasetamol. Tidak kuat, tapi sedikit membantu.”
Dan hasilnya bagus..dia berhasil lolos ke Q2 dan memiliki kepercayaan diri.
Baca Juga: Hasil Practice MotoGP Jerman 2025: Fabio Di Giannantonio Tercepat