Home MotoGP Lorenzo Savadori Disulap Jadi Pahlawan Aprilia: Komitmennya Bikin Sterlacchini Angkat Topi!

    Lorenzo Savadori Disulap Jadi Pahlawan Aprilia: Komitmennya Bikin Sterlacchini Angkat Topi!

    Lorenzo Savadori
    Lorenzo Savadori

    RiderTua.com – Direktur Teknik Aprilia Fabiano Sterlacchini memuji performa tes rider Lorenzo Savadori yang mampu merangkap dua pekerjaan sekaligus dengan sangat baik. Selain berperan sebagai tes rider yang membantu pengembangan proyek MotoGP, rider Italia itu juga menjadi pembalap pengganti untuk Jorge Martin yang cedera panjang.

    Banyak suara sumbang yang terdengar yang menyatakan bahwa proyek Aprilia gatot alias gagal total bahkan dari sudut pandang teknis, padahal musim baru belum juga dimulai.  Masa depan pabrikan asal Noale Italia itu terlihat semakin suram ketika Martin kembali crash di MotoGP Qatar dan harus kembali absen dalam kurun waktu yang cukup lama.

    Direktur Teknik Aprilia : Komitmen Lorenzo Savadori Luar Biasa

    MotoGP musim 2025 belum juga dimulai, namun Aprilia mendapat kabar buruk jika pembalap andalannya sekaligus juara bertahan Jorge Martin crash dalam tes pramusim di Sepang dan saat latihan sehingga harus absen lama karena menderita cedera yang cukup parah. Rider Spanyol itu harus melewatkan tes pramusim di Thailand dan 3 seri pertama.

    Lorenzo Savadori yang saat itu sudah pulang ke Italia, harus kembali mengemasi barang-barangnya dan segera kembali ke Asia. Tes rider berusia 32 tahun itu kembali bergabung dengan tim balap, dimulai dengan tes pramusim di Thailand. Sementara Marco Bezzecchi  tentu saja membutuhkan waktu untuk beradaptasi dari Ducati ke Aprilia. Aprilia yang hanya memiliki satu tes rider, tampak sedang berjuang mati-matian. Mustahil, begitulah asumsi yang teredar luas yang ditujukan pada Savadori karena harus menjalankan dua pekerjaan sekaligus.

    Lorenzo Savadori - Aprilia
    Lorenzo Savadori

    Namun 3 bulan kemudian, fakta di lintasan sangat bertolak belakang dari yang diasumsikan banyak orang. Fabio Sterlacchini sebagai kepala pengembang Aprilia, mengapresiasi kerja Savadori yang sangat gemilang. “Performa Sava tidak bisa diremehkan. Dia sudah membuktikan dirinya lebih dari sekadar hebat di masa lalu. Tetapi di fase sulit ini, dia menunjukkan value yang sangat besar. Komitmennya luar biasa,” ujar bos asal Italia itu

    Sterlacchini melanjutkan, “Dari luar, pengembangan tampak seolah-olah terhenti karena Lorenzo juga berperan sebagai pembalap cadangan Jorge. Namun kenyataannya, kami justru memanfaatkan situasi sulit ini sebagai peluang karena bisa memindahkan pengembangan motor langsung ke tim balap. Pengembangan tidak pernah berhenti, bahkan justru berkembang lebih langsung juga karena kami dapat berkomunikasi dengan sangat intens.”

    Sterlacchini juga memuji kemampuan adaptasi Savadori. “Kami juga menyesuaikan target secara bertahap dalam beberapa bulan terakhir. Awalnya hanya fokus pada kecepatan motor, kemudian pada konsistensi dalam balapan jarak jauh. Ini berarti Lorenzo harus menyesuaikan waktu dan juga meningkatkan kecepatannya. Saat balapan di Thailand, dia tertinggal sekitar 2,1 detik dari catatan waktu terbaik berdasarkan lap tercepat. Sekarang selisihnya menjadi hanya 0,7 hingga 0,8 detik. Sava benar-benar harus bekerja keras untu mencapainya,” jelas insinyur yang pernah bekerja di KTM pada 2024 dan sebelumnya bekerja untuk Ducati selama bertahun-tahun itu.

    “Kami juga bekerja keras, dan kerjasama itulah untuk membuat Lorenzo dan motornya semakin kencang. Yang terpenting, Marco ikut menjalani proses ini bersama kami dan dengan bakatnya akhirnya kami mampu meraih hasil yang mencerminkan semua upaya tersebut,” pungkas Sterlacchini.

    Hubungan retak antara Aprilia Racing dan Jorge Martin sulit untuk disembunyikan. Saat ini belum ada kesepakatan yang tercapai mengenai kelanjutan kerjasama mereka. Aprilia tidak bisa disalahkan karena membiarkan pengembangan motornya mandek tanpa Martin. Peringkat 2 dalam Klasemen Konstruktor di pertengahan musim, 1 kemenangan, 2 podium di balapan utama, dan 1 podium dalam sprint menjadi bukti nyata bahwa asumsi tersebut tidak benar.

    © ridertua.com

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini