RiderTua.com – Marc Marquez mengalami crash di tikungan 15 saat sesi FP1 TT Assen memasuki menit ke-8 setelah roda belakangnya kehilangan traksi. Kemudian Davide Tardozzi (manajer tim Ducati Lenovo) menyampaikan bahwa Marc mengalami nyeri pada lengan bawah dan siku kiri. Meski begitu juara dunia 8 kali itu bersikeras tetap melanjutkan sesi sekaligus untuk menilai kondisi fisiknya. Meskipun cedera, Marc berhasil membukukan catatan waktu tercepat 1:32.216 menit. Dia unggul 0,313 detik di depan Maverick Vinales yang berada di posisi ke-2.
Marquez kembali crash tapi kali ini di tikungan 7 hanya 2,5 menit sebelum sesi sore hari berakhir. Dia sempat bangkit sebelum akhirnya terduduk dan tampak kesakitan. Meski demikian, The Baby Alien menutup latihan hari Jumat dengan menempati posisi ke-6 tertinggal 0,299 detik dari pembalap tercepat Fabio Quartararo (Yamaha).
Marc Marquez : Perut dan Wajah Saya Terbentur Keras di Gravel, Itu Bukan Kerikil Tapi Batu
Marc Marquez menjelaskan, “Itu bukan crash besar, tetapi dalam dua crash tersebut membuat saya tergelincir ke gravel dan benturannya keras. Ini bukan kerikil tapi batu, kerikilnya terlalu besar. Mereka harus menggantinya untuk balapan tahun depan. Di area aspal memang butuh space yang lebih besar untuk berhenti, tapi lebih aman untuk pembalap.”

“Kalau mengalami crash di lintasan ini, biasanya dengan kecepatan tinggi. Saya seharusnya bisa menghindari crash pertama yang terjadi pada lap pertama. Itu murni salah saya, karena terlalu terburu-buru dengan ban depan belum berada pada suhu yang ideal, kondisi lintasan yang tidak ideal dan suhunya cukup dingin. Crash kedua terjadi selama time attack,” imbuh pemimpin klasemen yang kini mengantongi 270 poin itu.
Terkait crash kedua, rider berusia 32 tahun itu mengungapkan, “Rasa sakitnya datang sedikit telat. Saat saya ingin berdiri, tiba-tiba saya merasa seperti tidak bisa bernapas. Saya tergelincir ke gravel dengan wajah menghadap ke bawah, itulah sebabnya perut saya terhantam sangat keras begitu juga dengan bagian bawah tubuh saya. Selain itu wajah saya juga terbentur keras. Saya ulangi, itu bukan kerikil tapi batu. Kita membutuhkan gravel tetapi harus diperbaiki.”

Namun, bukan Marquez namanya jika menyerah dengan keadaan. Dia adalah pembalap tangguh. Dia mengaku kedua crash tersebut tidak akan memengaruhi performanya menghadapi sisa akhir pekan di Assen. “Saat saya memasuki sesi sore hari, tentu saya tidak berpikir ‘jangan crash lagi dalam kondisi apa pun’. Namun, kepercayaan diri saya mungkin sedikit menurun akibat crash itu. Yang penting adalah saya berada di 3 teratas selama sebagian besar sesi latihan. Saya merasa baik-baik saja di atas motor dan dengan nyaman mencatatkan waktu yang baik,” ungkap rekan setim Pecco Bagnaia itu.
Kakak Alex Marquez itu menambahkan, “Jika saya tahu kenapa saya mengalami crash, saya dapat segera kembali ke performa saya. Itu tidak menghilangkan kepercayaan diri saya. Setelah crash pertama, saya sempat sedikit khawatir karena saraf di siku saya terjepit dan tangan saya terasa seperti mati rasa. Itulah sebabnya saya cepat-cepat melepas sarung tangan. Saya bisa menggerakkan tangan saya, tetapi saya tidak bisa merasakan apa pun.”