RiderTua.com – Fabio Quartararo mengalami dislokasi bahu parsial akibat crash saat kualifikasi di Mugello. Bagaimana kondisi bahunya saat ini? Apakah siap untuk balapan akhir pekan di Assen? “Bahu saya baik-baik saja, sudah tidak terasa sakit. Tapi masih terasa sedikit aneh, tetapi tidak ada yang parah. Saya 100 persen fit untuk akhir pekan ini. Saya sudah beristirahat. Biasanya saya melakukan latihan beban sebelum balapan, tetapi saya memutuskan untuk tidak melakukan apa pun dan fokus untuk beristirahat kali ini,” ungkap El Diablo.
Apa harapan Quartararo untuk TT Assen? “Menurutku ini satu-satunya akhir pekan musim ini, di mana saya sudah bisa mengatakan pada hari Kamis bahwa jika cuacanya bagus kami bisa kompetitif di setiap sesi dan meraih hasil yang baik. Saya menantikan akhir pekan ini,” kata rider pabrikan Yamaha itu dengan percaya diri.
Fabio Quartararo : Untuk Pertama Kalinya Musim Ini Saya Yakin Bisa Kompetitif di Setiap Sesi dan Meraih Hasil yang Baik
Faktor apa yang membuat Fabio Quartararo begitu optimis menghadapi TT Assen? “Ada banyak hal seperti kondisi trek lurus, suhu, cengkeraman, dan keausan ban. Keempat hal ini menentukan, apakah motor kami berperforma buruk atau tidak. Di Mugello, keempat faktor tersebut merugikan kami. Biasanya, kami tidak memiliki masalah dengan hal-hal ini di Assen,” jawab rider berusia 26 tahun itu.

Di GP Mugello, keausan ban bikin El Diablo mengalami masalah besar. “Saya suka Jerez, di sana juga panas tetapi keausan ban tidak terlalu parah sehingga saya mampu mempertahankan kecepatan saya,” ungkap juara dunia MotoGP 2021 itu.
Quartararo berhasil memenangkan TT Assen pada 2021. Dan sebelumnya, Yamaha M1 sering tampil kuat di sana. “Saya rasa kami punya peluang bagus akhir pekan ini. Saya tidak tahu, apakah saya dapat mengatakan bahwa saya dapat menang atau naik podium di sini. Namun saya yakin saya dapat bertarung di barisan depan,” ujar rider asal Prancis itu optimis.
Yamaha memiliki tim satelit lagi musim ini. Ini artinya pabrikan berlogo garpu tala itu kembali menurunkan 4 pembalapnya di grid MotoGP. Jadi Quartararo memiliki 3 pebalap lain sebagai bahan perbandingan. Tapi apakah itu membantu dia dan Yamaha sejauh ini? “Faktanya kami masih belum memiliki basis motor yang jelas, itu tidak membantu kami. Pabrikan lain sudah memiliki basis dan tinggal mengatasi masalah-masalah tertentu yang spesifik. Kami masih terlalu jauh tertinggal untuk mengatakan bahwa ini benar-benar membantu. Saat ini saya belum begitu merasakannya. Di beberapa lintasan gaya menikung kami berbeda-beda, itu menarik. Namun saya berharap lebih,” jawab rekan setim Alex Rins itu.

Apakah itu terjadi karena setiap pembalap bekerja ke arah yang berbeda? “Kami semua bekerja ke arah yang sama, tetapi kami juga berusaha agar semua pembalap nyaman dengan motornya. Masalahnya, setiap kali kami mencoba sesuatu untuk menambah cengkeraman dan kemudian kami gagal, masing-masing pembalap mencoba solusi yang lain. Ini harus kami perbaiki. Kami mencoba untuk mendapatkan cengkeraman yang lebih baik selama 2 atau 3 tahun, tapi kami gagal. Para pebalap sudah memberikan yang maksimal dan para teknisi harus menemukan kompromi sehingga kami memiliki cengkeraman yang lebih baik,” pungkas Quartararo.