RiderTua.com – Dalam 9 seri MotoGP musim 2025, Alex Marquez berhasil 13 kali finis ke-2 (5 race utama dan 8 sprint) dan 2 kali menang (1 kali di main race dan 1 kali di sprint) serta hanya 1 kali gagal finis. Saat ini rider Gresini Ducati itu menempati peringkat 2 dalam klasemen dengan mengumpulkan 230 poin atau tertinggal 40 poin dari kakaknya Marc Marquez yang memuncaki klasemen. Hebatnya, dia unggul 70 poin dari Pecco Bagnaia yang merupakan juara dunia MotoGP 2 kali dengan Ducati.
Menjelang TT Belanda di Assen, Alex mengatakan, “Saya akan berusaha mempertahankan level saya. Saya meraih hasil yang sangat baik di Mugello (2 kali finis ke-2) dan mampu mendekati Marc dan mengungguli Pecco. Ini bagus untuk perolehan poin. Saya harus terus bekerja keras. Jika saya mendapat kesempatan untuk memperkecil ketertinggalan dari Marc di klasemen, saya akan berusaha. Itu mustahil dilakukan di Mugello karena Marc memiliki kecepatan yang lebih tinggi dari kami.”
Alex Marquez : Saya Satu-satunya Pembalap yang Dapat Bersaing Melawan Marc Marquez untuk Memperebutkan Gelar Dunia
Tahun lalu Alex Marquez finis di posisi ke-7 dalam sprint dan ke-8 dalam race hari Minggu di Assen. “Tahun lalu time attack berjalan baik. Tetapi sayangnya, tidak untuk race pace. Tahun ini kami perlu meningkatkan beberapa area tetapi semuanya lebih mudah dengan motor ini. Kami akan berusaha mencapai potensi kami di semua lintasan,” ungkap rider berusia 29 tahun itu.

Berdasarkan hasil dari 9 seri pertama musim ini, duo Marquez kembali difavoritkan di Assen akhir pekan ini. Pertanyaannya, jika keduanya terus mendominasi musim apakah keharmonisan antara kedua bersaudara tersebut akan terganggu? “Orang-orang ingin memancing perang atau perseteruan di antara kami. Namun kami bersaudara dan kami saling bertarung sepanjang hidup kami. Kita selalu ingin mengalahkan saudara kita dan menjadi lebih baik darinya,” tegas Alex Marquez.
Rekan setim Fermin Aldeguer itu menegaskan, “Saat ini Marc lebih cepat dari saya. Orang-orang mengatakan saya tidak mau menyerangnya, tetapi intinya adalah saya tidak mengikutinya. Jika seseorang selalu lebih cepat 0,1 atau 0,2 detik, kita tidak dapat menyalipnya. Saya mencoba untuk melakukan balapan yang cerdas dan strategi ini tidak buruk. Saat ini saya adalah satu-satunya pembalap yang dapat bersaing dengannya di klasemen, karena Pecco sudah tertinggal 110 poin di belakang Marc. Jika saya memiliki kesempatan untuk menyerangnya seperti dalam sprint di Silverstone, maka saya akan melakukannya. Jika dia memiliki kecepatan lebih, mustahil untuk bersaing dengannya.”
Akhir pekan ini Sirkuit TT di Assen akan merayakan seri ke-100nya. Apakah Alex punya kenangan tak terlupakan di sini? “Ketika saya masih remaja, saya selalu menonton balapan Assen di TV. Kita dapat merasakan atmosfer dan sejarah yang istimewa di sini. Saya ingat tahun 2002, ketika Dani Pedrosa meraih kemenangan pertamanya di sini di kelas 125cc atau beberapa duel legendaris di tikungan terakhir seperti Colin Edwards dan Nicky Hayden. Peringatan 100 tahun ini akan sangat istimewa,” ungkap Alex Marquez.

Pada 23 Juni, Komisi Eropa menyetujui akuisisi Dorna oleh Liberty Media dan diperkirakan akan membawa banyak perubahan di MotoGP di masa mendatang. Dampak apa yang diharapkan Alex Marquez? “Saya tidak tahu apa yang diharapkan. Perubahan terkadang membawa perbaikan dan saya berharap demikian juga dalam hal ini. Saya berharap kami akan memiliki acara yang lebih baik dan pertunjukan yang lebih baik bagi orang-orang yang menonton balapan di rumah. Saya tidak tahu apa yang akan berubah bagi kami sebagai pembalap, karena saya tidak belajar pemasaran. Mereka lebih tahu daripada kami dan mereka akan menerapkan apa yang menurut mereka lebih baik untuk olahraga kami,” pungkas putra Julia Marquez itu.