RiderTua.com – Melihat start buruk Marc Marquez adalah hal yang wajar jika membuat kaget lawan, termasuk adiknya sendiri Alex Marquez… Dia terkejut melihat tiba-tiba Marc sudah kembali bertarung di barisan depan, setelah ‘gagal’ start dengan baik di Sprint Mugello..
Pada sprint MotoGP Italia musim ini, Alex Marquez berhasil melewati garis finis untuk kedelapan kalinya di posisi kedua. “Jika selalu pembalap yang sama ( Marc) di depan yang membuat perbedaan, maka saya harus menerimanya,” katanya.
Bahkan Alex Marquez Terkejut, Tiba-tiba Marc Sudah Ada di Depannya..

Memamg performa Pecco Bagnaia membaik, dan pemahamannya tentang GP25 juga membaik dari perspektif yang lebih luas. Namun, bahkan di Mugello, pembalap Italia itu tidak banyak memberikan perlawanan kepada dua bersaudara Marquez dalam sprint pada hari Sabtu.
Bagnaia memimpin di lap pertama, kemudian Alex Marquez melewati garis finis lebih dulu dua kali. Sejak lap keempat dan seterusnya, Marc tetap memimpin hingga akhir.
Alex finis kedua untuk kedelapan kalinya pada balapan sprint di seri kesembilan musim ini dan, dengan GP24 dari tim Gresini, sekali lagi finis di depan pembalap pabrikan Ducati-Lenovo: Pecco Bagnaia, yang harus menerima di posisi ketiga.

Alex, yang kini selisih poinnya dengan Marc di klasemen bertambah menjadi 35 poin, berkata.. “Saya sudah mencoba segalanya.. Balapan sprint tahun ini lebih berisiko daripada sebelumnya.. semuanya tergantung pada siapa yang mau mengambil risiko. Saya punya peluang melawan Marc. Namun, saat saya menyerang Pecco, Marc tiba-tiba muncul,” katanya terkejut.
Dia melanjutkan.. “Saya membidik dengan tepat ke titik pengereman saya dan tahu itu akan baik-baik saja. Kemudian saya melaju kencang di Tikungan 5 dan kehilangan 0,4 detik, dan saat itu jarak dengannya semakin lebar. Pada akhirnya, Marc lebih pintar dari kami,” kata pembalap Gresini itu yang menegaskan bahwa ia juga merasa puas dengan finisnya di posisi kedua (sudah 8 kali) dalam sprint musim ini.

Alex merasa dia pernah mengalahkan Marc, dan rela dikalahkan oleh kakanya karena Marc pembalap terbaik (di klasemen). Beda kalau dikalahkan oleh pembalap lain, misalnya oleh Pecco, Morbi atau Diggia yang diklasemen masih dibawahnya..
“Saya satu-satunya yang mampu mengalahkan Marc sekali.. Jika orang lain menang setiap saat dan saya berada di posisi kedua, itu bisa membuat kita frustrasi. Namun, jika pembalap terbaik selalu berada di depan, pembalap yang membuat perbedaan, maka saya harus menerimanya. Saya merasa puas karena selalu berusaha sebaik mungkin dan memberikan yang terbaik. Saya ingin mengimbanginya atau menyalipnya. Jika saya mendapat kesempatan, saya bertindak agresif. Jika tidak, saya lebih baik main aman (untuk poin).”
Apakah pertarungan antara Alex dan Marc berubah musim ini?, “Ya…. Kami lebih mengenal satu sama lain sekarang (kekuatan masing-masing), dan saya lebih mungkin tahu bagaimana dia akan bereaksi. Kami telah menghabiskan banyak waktu bersama di lintasan, dan saya tahu di mana dia lebih baik. Ini memudahkan saya untuk menyerangnya. Peluang menyalip terbaik di Mugello adalah di ujung trek lurus, tetapi itu tidak selalu memungkinkan,” pungkas pembalap Gresini itu.
Baca Juga: Hasil Sprint Race MotoGP Italia 2025: Marc Marquez Menang