RiderTua.com – Start dari posisi ke-5 di grid, Pedro Acosta finis di posisi ke-5 dalam sprint MotoGP di Aragon. Meski tidak mengalami peningkatan, namun effort yang dilakukan rider Red Bull KTM itu untuk mempertahankan posisinya sangat luar biasa. Dia sempat mendekati Franco Morbidelli yang saat itu berada di posisi ke-3, namun kembali mundur setelah melakukan kesalahan yang membuat posisinya langsung disambar Fermin Aldeguer.
Rekan setimnya Brad Binder melakukan start yang buruk pada sprint hari Sabtu. Ketika ditanya pendapatnya terkait hal itu, Acosta menjawab, “Saya beruntung karena saya berada di tengah lintasan. Ingat, betapa buruknya start Pecco Bagnaia di sini. Lintasannya sangat kotor sejak hari pertama!”
Pedro Acosta : Bersenggolan dengan Marc Marquez, Dia Tidak Tahu Saya Berada di Dekatnya
Kemudian Pedro Acosta menambahkan, “Saya tahu membersihkan grid secara manual adalah ilegal, seperti yang dulu pernah dilakukan Valentino Rossi. Namun di lintasan yang sangat kotor seperti ini, mungkin penyelenggara harus melakukan sesuatu atau membersihkan semua posisi grid setidaknya 15 posisi teratas di grid sebelum start. Jika kita start di belakang itu tidak masalah, terutama ketika ada tiga pembalap di belakang kita, itu tidak masalah. Namun ada 16 pembalap di belakang Brad, jelas itu tidak bagus untuknya. Itu sangat berbahaya! Itu harus diperbaiki untuk tahun depan!”
Acosta sempat bersenggolan dengan Marc Marquez di awal balapan. “Dia tidak start dengan baik. Dengan cepat saya mendekatinya, lalu dia ingin berbelok ke kiri dan tidak menyangka saya berada di dekatnya. Dia menyentuh saya dan saya juga menyentuhnya. Itu adalah situasi balapan. Hal-hal seperti ini normal, hal-hal seperti ini bisa saja terjadi,” ungkap rider bersuai 21 tahun itu.

Untuk sprint 11 lap di Aragon, Acosta menyimpulkan, “Balapan saya biasa-biasa saja, tidak buruk tetapi juga tidak bagus. Saya unggul 0,8 detik atas Morbidelli di lap pertama. Kemudian saat saya mencoba menyalip, mimpi buruk saya dimulai dengan ban depan yang terlalu panas. Tiba-tiba saya tidak bisa mencapai apex dan ban terus mengalami selip. Kemudian saat ban menjadi lebih dingin, saya mengejar lagi dan unggul 0,6 detik. Tapi sekarang kita harus fokus pada race hari Minggu.”
Hingga 8 sprint pertama musim 2025, manakah hasil sprint terbaiknya tahun ini? “Balapan terbaik adalah Le Mans, meskipun saya mengalami crash namun motornya bekerja dengan baik. Mengingat saya mengalami masalah pengereman, itu adalah balapan yang bagus. Traksinya tidak buruk. Biasanya saya selalu mengeluh tentang itu, tetapi hari ini tidak!” tegas Acosta.
Rider berjuluk Hiu Mazarron itu melanjutkan, “Kami harus fokus pada ban depan, saya tidak bisa menyalip. Ketika saya kembali mengejar Franco Morbidelli, masalah itu muncul kembali. Itu adalah masalah yang sama yang kami alami di Amerika Serikat. Saya tidak mengerti dari mana masalah ini berasal.”
“Saya tidak berbicara tentang getaran, tetapi entah bagaimana masalah itu terjadi. Tentu ketika tingkat cengkeraman rendah, getarannya lebih sedikit dan itu logis. Kita tidak harus menjadi insinyur NASA untuk memahaminya. Bukan karena tingkat cengkeraman kami di lintasan meningkat, tetapi pabrikan lain menurun jadi kami lebih dekat. Tetapi kami harus banyak meningkatkan dalam hal itu,” pungkas Acosta.
seharus nya pembalap d belakang harus melihat pembalap d depan , ya ga ada urusan pembalap d depan mau tau siapa d belakang nya pembalap d depan fokus di depan ga mungkin mau tau yang ada d belakang nya justru yang di belakang harus fokus di depan nya tidak asal main seruduk