RiderTua.com – Selisih waktu antara Pecco Bagnaia yang menempati posisi ke-4 dalam Q2 dengan peraih pole position Marc Marquez adalah 0,6 detik. Meskipun selisih waktu antara kedua pembalap Ducati Lenovo tersebut menyempit dari 1,5 detik di sesi FP1 pada hari Jumat, namun sejak awal terlihat jelas bahwa rider asal Italia itu akan sangat kesulitan untuk memperebutkan podium di MotoGP Aragon.
Dan hal tersebut terbukti pada sprint race 11 lap hari Sabtu. Start dari posisi ke-4, posisi Pecco Bagnaia sebenarnya sangat menguntungkan karena memiliki racing line yang lebih ‘bersih’ ketimbang posisi ke-3. Namun tak lama setelah start, juara dunia 3 kali itu justru kehilangan banyak posisi dan hanya menempati posisi ke-8.
Pecco Bagnaia : Saya Mengalami Understeer yang Parah
Francesco Bagnaia mengatakan, “Saya tahu hari Sabtu akan sulit. Saya sudah mengalami masalah di sesi FP2 pagi ini. Saya sudah mengerahkan seluruh kemampuan, tetapi saya sama sekali tidak merasa nyaman. Saya juga harus mengambil banyak risiko di kualifikasi.”

Rider berusia 28 tahun kehilangan posisi lagi karena kesalahan membalap. “Saya mengalami understeer yang parah. Hal ini memaksa saya melebar dan kehilangan lebih banyak posisi, meskipun saya telah mengerem di tempat yang sama. Kemudian saya terjebak di lini tengah,” ungkapnya kecewa.
Pada akhirnya, murid Valentino Rossi itu hanya finis di posisi ke-12 tanpa poin tertinggal 14 detik dari pemenang Marc Marquez. Pecco akan kembali berusaha mencari tahu apa yang salah dalam balapan kali ini. “Kami sudah mencoba banyak hal. Tetapi pada hari Minggu, kami harus mencoba sesuatu yang baru pada motor saya lagi. Saya tidak tahu apa yang salah,” ujar suami Domizia itu.
Menurut Pecco, Desmosedici GP25 yang digunakan Marc Marquez menyerupai versi GP24 tahun lalu yang dikendarai oleh Alex Marquez, Fermin Aldeguer, dan Franco Morbidelli. “Saya tidak tahu motor apa yang digunakan Marc. Saya hanya fokus pada motor saya sendiri dan saya sudah mencoba segalanya. Motornya sangat mirip dengan tahun lalu, tetapi terasa aneh karena perubahan besar pun tidak berpengaruh. Namun saya tidak bisa begitu saja menukar motornya,” jelas Pecco.
Tampaknya hingga detik ini, Pecco dan krunya belum menemukan solusi untuk menyelesaikan masalahnya. “Saya menghadapi tantangan terbesar dalam karier saya karena saya tahu apa yang saya mampu. Namun saya tidak bisa melakukannya! Itu membuatnya lebih rumit daripada tantangan sebelumnya yang harus saya atasi,” ujar rider yang tinggal di Pesaro itu dengan nada putus asa.
Tapi Pecco menegaskan bahwa timnya selalu mendukungnya. “Kami semua berada di perahu yang sama dan kami bekerja ke arah yang sama, saya di atas motor dan tim di garasi. Tim mendukung saya, karena tanpa dukungan bersama kami tidak dapat melakukannya,” pungkas Pecco Bagnaia.
Posisi Pecco di klasemen tidak aman. Dia bisa saja kehilangan peringkat 3 dari Franco Morbidelli yang kini hanya terpaut 20 poin darinya.