RiderTua.com – Johann Zarco (LCR Honda) tampil sangat mengesankan di MotoGP musim 2025 ini. Puncaknya ketika rider asal Cannes Prancis itu sukses memenangkan balapan kandangnya di Le Mans dua pekan lalu. Masa depan Zarco pun menjadi spekulasi. Bahkan dia sendiri mengaku bahwa promosi ke tim pabrikan Honda akan sangat menarik. Ini artinya rider paling tua di grid saat ini berharap bisa bergabung di tim pabrikan mengingat kontrak Luca Marini akan selesai akhir musim 2025.
Namun pemilik tim LCR Lucio Cecchinello sangat ingin mempertahankannya. “Kemenangan itu sangat berarti bagi kami. Ini pertanda bahwa ada hubungan yang sangat baik antara dia, kru, dan juga mekanik. Mempertimbangkan masa depannya karena semua orang membicarakan masa depan Johann Zarco. Saya yakin akan sangat disayangkan jika hubungan ‘ajaib’ antara dia, para teknisi, kepala kru, dan direktur teknis itu rusak. Saya harap kita terus bekerja sama,” tegas bos asal Italia itu.
Bos LCR : Johann Zarco Jangan Tinggalkan Kami!
Johann Zarco mengaku bahwa negosiasi dengan Honda mengenai masa depannya, apakah tahun depan akan pindah ke tim pabrikan atau tetap di LCR adalah hal yang positif. Namun dia menekankan bahwa kepindahan itu murni tentang gengsi dan kehormatan, karena Zarco sudah mendapatkan keuntungan dari dukungan penuh pabrikan saat berada di garasi tim satelit Honda.

Namun di sisi lain, Luca Marini menegaskan bahwa dia juga sedang dalam pembicaraan dengan Honda sehingga kemungkinan bisa mempertahankan tempatnya.
Sebagai informasi, Zarco menerapkan strategi yang tepat untuk memenangkan MotoGP Prancis yang kacau. Dia adalah satu dari 4 pembalap yang tetap menggunakan ban basah saat kondisi cuaca berubah. Bos LCR mengungkapkan bahwa hal itu berkat aplikasi radar yang mereka gunakan.
Lucio Cecchinello menjelaskan, “Sejujurnya, kami memiliki beberapa aplikasi radar. Saya melihat aplikasi itu lalu saya katakan kepadanya bahwa dalam 20 menit lagi akan turun hujan lagi. Jadi, kami benar-benar yakin. Saya menunjukkan radar kepadanya dan berkata, ‘ini (hujan) akan terjadi’. Dia memanfaatkan aplikasi ini dan itu adalah pilihan yang sempurna.”
Honda meraih kemenangan MotoGP terakhir 2 tahun lalu atau pada 2023, menariknya juga diraih oleh tim LCR berkat Alex Rins di COTA Austin. Namun kemenangan Zarco dua pekan lalu adalah bukti bahwa proyek Honda sedang dalam perjalanan kembali menuju ke puncak.

Lucio Cecchinello mengatakan, “Saya seperti bermimpi. Kami tidak menyangka hasil seperti ini. Johann melakukan balapan yang luar biasa. Dia melaju 1 detik lebih cepat dari Marc Marquez. Kami memperkirakan dia akan melambat! Tapi ternyata dia unggul 20 detik. Kami akan mengingat balapan ini selama sisa hidup kami.”
“Pada dasarnya, Johann melaju 0,3 detik lebih cepat di T1 dan 0,3 detik lebih cepat di T2. Mengingat Marc adalah acuan di wet race. Marc mengakui bahwa dia memaksakan diri tapi gapnya terus 8 detik, jadi dia menyerah. Kondisi ini sangat sulit. Itu adalah hasil kerja semua orang. Kerja HRC dan para teknisi,” imbuh bos tim berusia 55 tahun itu.
Lucio Cecchinello menegaskan bahwa dia ingin proyek Honda lebih meningkat lagi. “Tetap saja, masih ada kekurangan yang harus diatasi. Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Dibandingkan dengan Ducati, pada dasarnya kami 0,5 detik lebih lambat di sebagian besar trek balap. Dibandingkan dengan Marc Marquez, kami 0,8 detik lebih lambat. Kami masih harus melakukan banyak hal. Namun, kami berada di jalur yang benar,” pungkas mantan pembalap yang mendirikan tim LCR pada 1996 itu.