RiderTua.com – Aki Ajo merupakan orang ‘di balik layar’ atas kesuksesan Pedro Acosta meraih juara dunia Moto3 dan Moto2 dalam karir balapnya. Ajo menjabat sebagai manajer tim Red Bull KTM yang baru ketika Acosta dipromosikan ke tim pabrikan setelah menyelesaikan musim debutnya di kelas utama dengan fantastis.
Pada akhir 2024, KTM diguncang masalah keuangan yang serius. Malangnya lagi, di tengah kondisi yang tidak menentu performa mereka di MotoGP juga menurun. Setelah 5 seri MotoGP pertama musim 2025, Acosta hanya menempati peringkat 10 dengan hanya mencetak 33 poin sekaligus menjadi pembalap KTM terbaik. Rekan setimnya Brad Binder berada di peringkat 11 dengan 32 poin.
Aki Ajo : Di Tengah Kesulitan Kami Pedro Acosta Bersikap Sangat Baik
Hingga gelaran pertama MotoGP di Eropa (GP Spanyol), Pedro Acosta belum mampu menembus 6 besar dalam race utama. Dia mengaku kesulitan menemukan performa RC16 seperti motor yang ditungganginya musim lalu.

Di saat dua pembalap pabrikan kesulitan, Maverick Vinales secara mengejutkan justru tampil impresif. Rider Tech3 itu mampu menunjukkan potensi besar pada RC16 miliknya. Dia berhasil naik podium dengan finis ke-2 (sebelum mendapat penalti tekanan ban) di Qatar dan hampir naik podium di Jerez dengan finis di posisi ke-4 yang luar biasa.
Melihat hasil mengecewakan yang diperoleh Acosta dalam 5 seri pertama dan kesulitan keuangan yang menimpa KTM, muncul spekulasi bahwa rider asal Murcia Spanyol itu akan meninggalkan KTM pada akhir musim meskipun memiliki kontrak multi-tahun.

Namun Aki Ajo mengungkapkan bahwa Acosta menunjukkan kedewasaan dan sikap yang sangat baik meskipun semua ini terjadi. Dia yakin suatu saat Acosta pasti menjadi lebih kuat.
Bos asal Finlandia itu menjelaskan, “Saat balapan, semua orang bekerja sangat profesional begitu juga Pedro. Dia menghadapi satu situasi dengan cara yang benar. Saya dulu selalu mengatakan bahwa momen-momen yang menantang membuat kita lebih kuat dan Pedro adalah contoh yang baik untuk itu. Dia memanfaatkan momen-momen dengan sikap yang sangat baik.”
“Kita tidak dapat meniru rekan setim kita. Tetapi untuk mengumpulkan semua data di sekitar, dari rekan setim, hingga tim, dia melakukan pekerjaan yang sangat baik. Saya tidak terlalu mengikuti apa yang terjadi di paddock. Kami harus fokus pada pekerjaan kami dan pada apa yang dapat dilakukan tim,” tegas Ajo.
Kini Vinales Menjadi Acuan KTM
Perkembangan performa Maverikc Vinales di KTM yang melompat tajam, telah memposisikannya sebagai pembalap acuan. Ajo menegaskan bahwa saat ini secara mental rider Spanyol itu menjalani kehidupan terbaiknya.

Ajo mengatakan, “Saya rasa memang selalu seperti ini. Tahun lalu Pedro masih pemula, dia menjadi referensi di satu momen. Sekarang Maverick benar-benar kuat. Selalu seperti ini, bahwa kami memiliki seseorang yang balapan dengan sangat baik. Itu juga referensi yang sangat penting. Bukan untuk menjiplak, tetapi sebagai referensi.”
“Itu membantu semua pekerjaan dan membantu semua pengembangan. Pastinya agar memiliki peluang yang lebih baik untuk menuju ke arah yang benar. Tetapi jika kita berbicara tentang Maverick, saya sudah mengenalnya sejak lama dan saya tahu secara mental bahwa dia menjalani bagian terbaik dalam hidupnya saat ini. Jadi, sangat menyenangkan untuk mengikuti pekerjaan profesionalnya juga,” pungkas Ajo.