RiderTua.com – Seri ke-5 MotoGP musim 2025 akan digelar di Jerez akhir pekan ini, trek dimana Marc Marquez mengalami crash horor yang menyebabkan dia cedera parah pada 2020. Bahkan kala itu juara dunia 8 kali itu sempat berpikir untuk mengakhiri karir balapnya.
Kemudian pada akhir 2023, dia memutuskan meninggalkan Honda dan pindah ke tim Gresini untuk musim 2024. Debutnya dengan Desmosedici GP berjalan mulus dengan meraih 3 kemenangan dan beberapa podium yang mengantarkannya ke tim pabrikan Ducati untuk 2025.
Musim pertamanya bersama tim pabrikan Ducati, berjalan sangat baik. Marquez mendominasi sejak awal musim, berhasil memimpin klasemen dan kini unggul 17 poin dari adiknya Alex Marquez yang berada di peringkat 2.
Marc Marquez : Mungkin Saya Terlalu Menuntut
Setelah 4 tahun mengalami kemunduran performa karena cedera dan motor yang tidak kompetitif, kini Marc Marquez kembali ke performa sebelum mengalami cedera serius. “Dari tahun 2020 hingga 2024, itu adalah tahun-tahun terberat dalam karier dan juga hidup saya sejauh ini. Namun yang terpenting, tahun-tahun itu adalah tahun-tahun ketika kegelisahan selalu menghantuiku,” ungkap rider berusia 32 tahun itu.
Marquez melanjutkan, “Saat itu sangat mudah untuk menyerah dan pasrah, tapi itulah yang mendorong saya untuk terus maju. Saya selalu berusaha untuk tetap realistis dan mencapai target demi target. Karena kita tidak akan dapat mencapai puncak gunung tanpa menapak selangkah demi selangkah di sepanjang jalan.”

“Di situlah fase baru dimulai, karena kejadian itu membantu saya melihat sisi lain dari olahraga ini, belajar banyak, dan menjadi dewasa dengan cara yang berbeda. Tapi saya tidak akan mengharapkan hal itu terjadi pada siapa pun,” imbuh pacar Gemma Pinto itu.
Keputusan Marquez meninggalkan Honda untuk pindah ke tim satelit Gresini adalah pertaruhan ‘nekat’, didorong oleh tekad untuk tidak membiarkan kariernya memudar.
Baby Alien menjelaskan, “Ketika memutuskan meninggalkan tim terbaik Repsol Honda untuk bergabung dengan Gresini, kita mengambil risiko. Kita memiliki motor terbaik, jadi sekarang saatnya mencari tahu apa yang dapat kita capai dan kita melakukannya di depan jutaan orang, banyak kamera, dan banyak sekali komentar dari luar.”
“Tetapi inti dari keputusan itu adalah keberanian. Ini tentang menerima tantangan dan tidak takut dengan apa yang mungkin terjadi. Jika berjalan dengan baik, itu luar biasa. Tetapi jika berjalan buruk, juga tidak apa-apa karena saya telah mencobanya. Namun jika kita tidak mau mencoba, justru itulah yang membuat kita tidak bisa tidur,” imbuh Marquez yang akhirnya berhasil membuktikan bahwa keputusannya tersebut adalah tepat.
Namun kegelisahan batin bak pedang bermata dua dan Marquez mengakui bahwa terkadang dia terlalu menuntut di dalam maupun di luar lintasan. “Dalam kehidupan balap maupun pribadi, saya selalu berusaha untuk se-realistis mungkin. Ketika sesuatu berwarna hitam, tidak peduli seberapa besar kita ingin melihatnya sebagai putih, itu tetaplah hitam. Saat itulah, jika kita ingin melihatnya putih maka kita harus mulai mengubahnya sedikit demi sedikit,” jelas Marquez.

Marquez memberi contoh seperti musim 2025 yang menurutnya berjalan bagus. “Setelah terjadi sesuatu seperti crash di Austin, selama 3 hari kita berpikir mengapa itu terjadi dan bagaimana cara memperbaikinya. Mungkin terkadang saya terlalu menuntut. Namun dalam kehidupan pribadi, saya juga berusaha untuk mencapai kesempurnaan. Bukan kendali penuh, karena itu bukan cara hidup yang layak dijalani. Tetapi ketika saya fokus pada sesuatu, saya ingin melakukannya dengan sempurna,” ungkapnya.
“Dan saya juga mencoba mendengarkan orang-orang di sekitar saya, karena dorongan yang tak terkendali itu dapat ‘membutakan’ kita dan itu juga tidak baik. Kita harus terus menilai apa yang perlu dilakukan,” imbuh rekan setim Pecco Bagnaia itu.
Di balapan kandangnya di Jerez, Marquez memiliki kesempatan untuk memperlebar keunggulannya dalam klasemen, memberikan kemenangan ke-200 bagi negara Spanyol di kelas utama balap motor sekaligus memberi Ducati 22 kemenangan berturut-turut menyamai rekor sepanjang masa Honda.
“Tahun ini, saya tiba di Jerez dalam situasi yang sama sekali berbeda. Saya memulai musim dengan kuat, dengan keyakinan dan hasil yang baik. Itu tidak berarti menang dengan cara apa pun. Tapi target akhir pekan ini adalah finis di 3 besar. Saya sudah tidak sabar untuk merasakan kehangatan para penggemar di Spanyol,” pungkas Marc Marquez.