Home MotoGP Paolo Simoncelli : 10 Cm Lagi Insiden Jorge Martin Bisa Jadi Tragedi

    Paolo Simoncelli : 10 Cm Lagi Insiden Jorge Martin Bisa Jadi Tragedi

    Jorge Martin - Fabio Di Giannantonio
    Jorge Martin - Fabio Di Giannantonio

    RiderTua.com – Sebagai seorang ayah yang pernah kehilangan putranya di lintasan balap, Paolo Simoncelli mengungkapkan rasa syukurnya karena Jorge Martin terhindar dari cedera yang jauh lebih serius setelah crash di MotoGP Qatar. Seperti yang dikonfirmasi Aprilia, Martin menderita 11 patah tulang rusuk dan pneumotoraks yang mengharuskan juara dunia MotoGP 2024 itu dirawat di sebuah rumah sakit di Doha untuk sementara waktu sebelum dipindahkan ke rumah sakit di Spanyol dengan pesawat medis.

    Ayah dari Marco Simoncelli yang meninggal secara tragis setelah crash di Sepang pada 2011 itu mengatakan, “Kami semua bersyukur, bukan atas crash yang dialaminya tetapi karena tidak terjadi sesuatu yang jauh lebih buruk. Martin keluar ‘nyaris tanpa cedera fatal’ setelah terjatuh dan tertabrak (oleh Fabio Di Giannantonio).”

    marco-simoncelli Paolo
    marco simoncelli – Paolo simoncelli

    Paolo Simoncelli : 10 Cm Lagi Insiden Jorge Martin Bisa Jadi Tragedi

    Paolo Simoncelli menambahkan, “Beruntung, tubuh Martin terhantam hanya 10 centimeter dari titik kritis dari tubuh manusia (jika terkena area disitu kemungkinan besar dia tidak akan selamat). Mungkin itu bukan waktunya, bukan takdirnya, atau hal lain yang tidak bisa dijelaskan. Selisih beberapa sentimeter saja, tragedi tidak bisa terelakkan.”

    Jorge Martin Cedera Lagi di Qatar
    Jorge Martin Cedera Lagi di Qatar

    Martin jelas butuh banyak waktu untuk pulih. Rider berusia 27 tahun itu diperkirakan akan absen balapan hingga MotoGP Austria pada Agustus mendatang.

    Paolo Simoncelli mengkritik desain trek dengan kerb atau trotoar seperti di Misano. Meskipun didesain untuk keamanan namun faktanya justru membahayakan. Misano dikenal memiliki kreb tinggi dan tajam yang beberapa kali menyebabkan crash atau kerusakan pada motor. Demi mengejar performa dengan berbagai cara, saat ini pelek roda dibuat menjadi semakin ringan sehingga rentan bengkok atau rusak. Hal ini jelas merugikan tim dan juga pembalap.

    Paolo juga mengkritisi keputusan pihak penyelenggara balap yang membiarkan kerb-kerb berbahaya seperti ini tetap digunakan. Kerb seharusnya dibuat untuk meningkatkan keamanan tapi sekarang malah menyebabkan banyaknya crash dan kerusakan.

    Jorge Martin
    Jorge Martin

    Paolo juga menyoroti bahwa pembalap sekarang berani keluar lintasan seenaknya karena tidak adanya hukuman. Saat ini lintasan dikelilingi oleh aspal bukan lagi rumput atau kerikil seperti dulu. Inilah yang membuat pembalap semakin berani keluar lintasan. Pembalap yang selalu hati-hati dan tidak pernah keluar lintasan tidak mendapat keuntungan, sementara pembalap yang keluar lintasan tidak dihukum. Balapan saat ini justru menghargai pembalap nekat atau agresif ketimbang pembalap yang presisi dan disiplin.

    Paolo menawarkan solusi yang konkret untuk masalah ini. Menurutnya pembalap yang keluar lintasan harus dijatuhi penalti 1 detik. Aturan ini akan mengembalikan arti dari track limit. Harus ada aturan yang membuat pembalap berpikir dua kali sebelum keluar lintasan. Selain itu adanya gravel membuat pembalap melambat atau jatuh jika melewati batas.

    © ridertua.com

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini