RiderTua.com – Maverick Vinales (tim Tech3 KTM) menempati posisi ke-6 dalam kualifikasi MotoGP Qatar dengan kecepatan satu lapnya yang mengesankan. Namun dia bersama 3 pembalap KTM lainnya bertaruh dengan memilih ban soft yang kemudian menjadi bumerang untuk mereka, dimana Vinales hanya finis ke-10 tanpa poin.
Namun pada race utama hari Minggu, secara mengejutkan Vinales mampu bertarung di depan bahkan mampu menyalip Marc Marquez dan beberapa pembalap Ducati lain. Tak disangka dan tak diduga, rider Spanyol itu sempat memimpin di lap ke-11 dan mempertahankan posisi itu hingga lap ke-16. Sebelum menyerahkan kepemimpinan kepada Marc Marquez.
Maverick Vinales Membiarkan Marc Marquez Menyalipnya Sebagai Respons Ketika Peringatan Tekanan Ban di Dasbornya Menyala
Setelah disalip Marc Marquez, Maverick Vinales mampu bertahan di posisi ke-2 tanpa gangguan dan pada akhirnya hanya tertinggal 1,8 detik dari pembalap tim pabrikan Ducati itu di garis finis. Namun usai balapan, rider berjuluk Top Gun itu harus menelan pil pahit karena podiumnya dibatalkan setelah dia dijatuhi penalti 16 detik karena pelanggaran tekanan ban yang membuatnya harus turun ke posisi 14.

“Performanya nyata. Dia konsisten di seluruh balapan. Tidak beruntung, tidak ada yang menguntungkan kami,” ujar bos balap KTM Pit Beirer kecewa.
Bos tim Tech3 Herve Poncharal menambahkan, “Marc Marquez sempat tunduk padanya. Marc harus mengerahkan segalanya pada dua atau tiga lap terakhir untuk bisa menang. Dan Pecco Bagnaia menyerah.”
“Saya ingin mengurangi sedikit tekanan karena risiko membalap sendirian itu kecil. Namun pada akhirnya kami berkata, ‘Oke, let’s go’,” ungkap kepala kru Vinales Manuel Cazeaux yang mengacu pada perhitungan yang harus dilakukan tim untuk mengatur tekanan ban depan berdasarkan perkiraan mereka tentang bagaimana balapan akan berlangsung.
Start dari posisi ke-6, tim merasa bahwa Vinales hanya akan berada di posisi 5 teratas. Ini adalah posisi maksimal yang kemungkinan bisa diraihnya, setelah kesulitan dalam sprint dan akan mengatur tekanan ban Vinales untuk menghadapi kelompok pembalap yang diperkirakan akan berada di depannya.
Ada Peringatan di Dasbor..

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Crash.net Herve Poncharal mengatakan bahwa Vinales membiarkan Marquez menyalipnya sebagai respons ketika peringatan tekanan ban di dasbornya menyala, dan akhirnya hanya beberapa lap di luar ambang batas jarak 60 persen dengan tekanan di dalam batas minimum 1,8 bar (aturan: pembalap harus berkendara dalam tekanan ban minimum 1,8 bar setidaknya selama 60 persen lap dari balapan utama Minggu). Selain itu, gap antara Marquez yang melesat jauh di depan berkontribusi terhadap penurunan tekanan ban Vinales.. artinya usaha Vinales untuk menaikkan tekanan ban dengan mencari udara panas motor Marquez gagal total, Marc sudah ngacir meninggalkannya…
Vinales tidak beruntung, karena pembalap di depannya saat 7 lap tersisa adalah MM93, yg langsung ngacir dgn perbedaan lap race sekitar 0,3 detik lebih cepat dibanding pembalap Runner up tercepat.
Andai yg di depan Vinales adalah Pecco, yg gap waktu lap race-nya tidak terlalu jauh dgnnya, Vinales masih mampu slipstream dan mendapatkan hawa panas knalpot motor untuk menaikkan tekanan ban.
Intinya Vinales kalah cerdas dari mm93.
Tempo hari Marques juga mengalami hal serupa, tapi dia tau apa yang harus dilakukan, melambatkan motornya lalu towing di belakang pembalap lain. Tidak ambisius ngejar posisi depan
Dalam bbrpa komentar Vinales tidak memperdulikan masalah tekanan ban.Yg dia lakukan tetep memacu motor nya menikmati detik detik menjadi pimpinan laps demi laps hingga Marc Marquez menyalipnya.
Jadi MM memang cepat karena keberhasilan me-manage ban depan nya.
Lah udah tau ada warning tekanan ban tp protes juga lalu ngaku tekanan ban bermasalah trus mau kaya cara M93 lakukan ya beda skil dunk klo dia merasa motor nya bisa mengejar motor M93 baru bisa mepet d belakang M93 untuk mencari udara panas dr motor M93 tp salah perhitungan m93 itu punya kecepatan simpanan jadi klo ada yang nyusul baru dia maksimalkan jadi terbukti kan ga bisa di kejar walaupun dia tidak membiarkan m93 lewat tetep aja bisa d kejar sama m93 karena dia punya kecepatan cadangan
rider cerdas vs rider kaleng” mah beda boss…..
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
rider kaleng” macam vinal morbeldi itu yg penting ngacir gass poll….
MM93 memang top dan cerdas mengelola ban ….,
Sekali lagi…MM 93 luar biasa, selain punya skill balap yg luar biasa, juga jago strategi serta cerdas mengelola motor bravo MM 93
Iya Pecco juga mendapatkan keuntungan dari tekanan ban Vinales walaupun Pecco tidak bisa menyalip Vinales. Terlepas itu semua MM93 memang pembalap cerdas penuh perhitungan dan itulah skill khusus bagi sang jawara di MotoGP
Marquest adalah rossi-nya era sekarang. Bahkan lebih