Home MotoGP Carlo Pernat : Akan Sangat Sulit Mengalahkan Marc Marquez Musim Ini

    Carlo Pernat : Akan Sangat Sulit Mengalahkan Marc Marquez Musim Ini

    Pecco Bagnaia - Marc Marquez
    Pecco Bagnaia - Marc Marquez

    RiderTua.com – Manajer gaek asal Italia Carlo Pernat ikut menganalisa perkembangan di MotoGP musim ini. Menurutnya, Marc Marquez yang menyapu bersih MotoGP Qatar (meraih pole position, menang di sprint dan race utama) kembali ke performa terbaiknya sebelum dia mengalami cedera parah pada awal 2020 lalu.

    “GP Qatar menunjukkan kepada kita bahwa Marc Marquez kembali seperti sebelum crash. Dia pulih dengan sangat cepat, dia memilih dan menginginkan motor terbaik. Sekarang pembalap terbaik berada di motor terbaik, dan inilah hasilnya. Dia mengelola balapan seperti yang dia inginkan dan pada akhirnya, ketika dia menginginkannya dia akan gas pol dan menang dengan elegan,” ujar Pernat.

    Carlo Pernat : Akan Sangat Sulit Mengalahkan Marc Marquez Musim Ini

    Sementara itu rekan setimnya Pecco Bagnaia terlihat kesulitan untuk mengalahkan Marc Marquez. “Akan sangat sulit mengalahkan Marc musim ini. Dia kembali ke performa terbaiknya dan tidak perlu banyak basa-basi, dia melakukan apa yang dia inginkan dan mengatur balapan sesuai keinginannya,” tegas Carlo Pernat.

    Bukan bagian dari konten editorial.
    Carlo Pernat
    Carlo Pernat

    “Bagnaia berhasil bangkit tetapi sejujurnya, Lusail adalah salah satu sirkuit yang tidak cocok untuk Marquez. Pecco diharapkan menang, tetapi sayangnya dia hanya mencetak 2 poin dalam sprint race (finis ke-8),” imbuh mantan manajer pribadi Enea Bastianini itu. Namun dalam balapan hari Minggu, Bagnaia berhasil naik di podium (finis ke-3 kemudian naik ke posisi ke-2 setelah Maverick Vinales kena penalti) setelah start dari posisi ke-11 di grid.

    Yang mengejutkan dari GP Qatar akhir pekan lalu adalah performa juos Maverick Vinales yang finis di posisi ke-2 bahkan sempat memimpin balapan. Namun penalti 16 detik karena pelanggaran tekanan ban menyebabkan dia turun ke posisi ke-14. “Itu adalah balapan yang luar biasa bagi Maverick Vinales. Tidak ada yang memperkirakannya, bahkan KTM sekalipun. Namun sayangnya, balapan itu dirusak oleh masalah tekanan ban yang terus memakan korban,” ujar Pernat.

    Beberapa pembalap dan juga pengamat MotoGP termasuk Pernat, berpendapat bahwa aturan ini harus direvisi. “Pembalap yang finis ke-2 di podium kemudian diturunkan dengan penalti 16 detik tampaknya berlebihan. Bagaimanapun, begitulah aturannya dan memang seharusnya begitu. Tidak ada yang menyangka KTM bisa gacor seperti itu, sehingga pabrikan lain tertinggal cukup jauh di belakang,” imbuhnya.

    Bukan bagian dari konten editorial.
    Marc Marquez - Alex Marquez - Pecco Bagnaia
    Marc Marquez – Alex Marquez – Pecco Bagnaia

    Alex Marquez yang sempat memimpin klasemen usai GP Amerika, mengalami banyak masalah selama balapan utama di Lusail. Pertama, dia menabrak kakaknya Marc di awal balapan yang membuatnya kehilangan beberapa posisi. Kedua, dia menyenggol Fabio Di Giannantonio yang membuatnya turun ke posisi ke-8 dan harus menjalani long lap penalti. Usai balapan, dengan tulus Alex mengakui bahwa itu kesalahannya dan dia pantas mendapatkan long lap penalti. Pada akhirnya, dia bertahan di posisi ke-8 hingga garis finis.

    Di sisi lain Honda menunjukkan peningkatan yang luar biasa di Lusail berkat performa kuat Johann Zarco. “Di GP Qatar semua pabrikan bertarung di depan, ini sangat penting. Zarco benar-benar gas pol dan membuat Honda meraih hasil yang tidak mereka perkirakan (finis ke-4),” kata Pernat.

    Pernat menambahkan, “Honda berkembang pesat, bahkan Luca Marini finis di 10 besar. Joan Mir juga punya potensi besar dan menurutku Honda melakukan yang terbaik. Yamaha juga melakukan banyak kemajuan karena Fabio Quartararo menjalani balapan dan kualifikasi yang luar biasa di Qatar. Tapi menurut saya, secara umum Honda melakukan pekerjaan yang lebih baik sejak seri pertama sejauh ini.”

    Marc Marquez Memenangkan balapan sprint Amerika 2025
    Marc Marquez Memenangkan balapan sprint Amerika 2025

    Ducati tetap menjadi pabrikan paling dominan di MotoGP. “Gigi Dall’Igna berhasil menciptakan motor yang akan mendominasi selama 2 tahun, hingga peraturan baru mulai berlaku pada 2027. Hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa, seorang rookie seperti Fermin Aldeguer menjalani beberapa balapan yang fantastis. Dengan motor hebat seperti itu berarti kita memiliki kesempatan untuk menunjukkan bakat kita,” ujar Pernat.

    Di sisi lain, Jorge Martin kembali tertimpa nasib buruk. Juara dunia MotoGP 2024 itu kembali cedera. “Martin kembali terjatuh dan juga ditabrak Di Giannantonio. Cedera pneumothorax dan beberapa patah tulang rusuk, menurut saya musim ini akan berubah menjadi musim yang buruk. Kasihan Martin, seorang juara dunia yang tidak akan dapat kita lihat dalam kondisi 100 persen setidaknya hingga pertengahan musim,” pungkas Carlo Pernat.

    © ridertua.com

    Iklan pihak ketiga – bukan bagian dari konten editorial.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini