Home MotoGP Ruben Xaus : Bagnaia Menerima Tekanan dari Dalam dan Luar Lintasan dan...

    Ruben Xaus : Bagnaia Menerima Tekanan dari Dalam dan Luar Lintasan dan dari Orang-orang Sekitarnya Sendiri

    Ruben Xaus - Pecco Bagnaia
    Ruben Xaus - Pecco Bagnaia

    RiderTua.com – Mantan pembalap Ruben Xaus ikut memberikan pendapatnya mengenai apa yang terjadi di MotoGP Amerika akhir pekan lalu. Dalam race utama, Marc Marquez crash setelah memimpin balapan dengan keunggulan lebih dari 2 detik. Kemenangan yang seharusnya jatuh ke tangannya, kini pindah ke rekan setimnya Pecco Bagnaia yang tepat berada di belakangnya. Dan Alex Marquez yang finis ke-2 untuk keenam kalinya berturut-turut, berhasil memuncaki klasemen.

    Xaus menegaskan bahwa Pecco sedang tidak baik-baik saja. Siapa pun yang mengatakan dia bahagia dan bahwa semuanya baik-baik saja adalah salah besar. Pecco menerima banyak tekanan dalam tiga seri terakhir dari dalam lintasan (hasil yang mengecewakan) dan dari luar lintasan (media dan komentar publik).

    Ruben Xaus : Bagnaia Menerima Tekanan dari Dalam dan Luar Lintasan dan dari Orang-orang Sekitarnya Sendiri

    “Tapi yang bikin miris adalah tekanan dari orang-orang di sekitarnya sendiri. Walaupun mungkin tidak disengaja, ketika ada pembalap lain (dalam hal ini Marc Marquez) meraih hasil bagus maka tim akan lebih antusias atau menunjukkan semangat dan empati ke pembalap tersebut. Ini memengaruhi psikologi kita,” jelas Ruben Xaus.

    Ruben Xaus menambahkan bahwa Pecco Bagnaia tiba di Austin tidak dalam performa terbaiknya tetapi dia adalah juara dunia yang punya mental juara dan tahu cara bangkit saat dibutuhkan. Dan ketika peluang menang muncul, dia berhasil memanfaatkannya. Itulah kelebihan yang dimiliki Pecco rendah hati, pekerja keras, dan selalu hadir di momen penting.

    Pecco Bagnaia
    Pecco Bagnaia

    Xaus juga mencatat kesalahan Marc Marquez dalam balapan. “Untuk memahami kejadian dari balapan akhir pekan di Austin, ada banyak faktor atau parameternya. Situasi Marc Marquez yang datang ke Austin dengan rekor kemenangan terbanyak dan sebelumnya berhasil memenangkan balapan meski di trek yang bukan favoritnya, tetapi balapannya berjalan baik dan dia sangat fokus,” ujar mantan rider asal Spanyol itu.

    Mantan rider yang kini berusia 47 tahun itu menambahkan bahwa menurutnya Marc terlalu percaya diri, balapan itu terlalu mudah baginya. ​​Ketika terlalu santai menjalani hidup, kita berpotensi membuat kesalahan tanpa sengaja (ceroboh). Karena kita merasa memiliki margin gap yang sangat besar sehingga gagal menghitung risiko kecil, dari situlah muncul kesalahan. Dia sudah membuat kesalahan dalam latihan tapi dia melakukan hal yang sama dalam balapan.

    Xaus juga mengapresiasi performa kuat Alex Marquez yang berkat konsistensinya kini berhasil memuncaki klasemen. Dengan performa seperti itu, pembalap lain mulai menyadari bahwa Alex bukan lagi ‘pembalap papan tengah’ tapi bisa menjadi ancaman serius di barisan depan. Sejauh ini dia sudah mengikuti 19 balapan, jelas dia sudah mendapat banyak pengalaman dan pembelajaran. Kecepatannya di Austin menunjukkan bahwa dia memiliki potensi besar untuk bergabung menjadi ‘pembalap papan atas’ di MotoGP.

    Marc Marquez - Pecco Bagnaia
    Marc Marquez – Pecco Bagnaia

    Jorge Martin yang lama absen karena cedera dipastikan akan kembali balapan di Qatar. “Di Ducati, pembalap bisa tampil kompetitif meski dengan performa 50 persen. Masalahnya adalah untuk melaju cepat dengan Aprilia, pembalap harus memberikan 100 persen kemampuan untuk bisa cepat dan bersaing melawan pabrikan lain. Itulah masalah sebenarnya yang dihadapi Jorge Martin. Bukannya dia tidak akan tampil bagus, tetapi masalahnya ada banyak tekanan dari tim pabrikan. Jika tidak ada hasil maka dia akan kehilangan dukungan,” pungkas Ruben Xaus.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini