Home MotoGP Pit Beirer : Tak Diragukan Lagi Race Director Tidak Profesional

    Pit Beirer : Tak Diragukan Lagi Race Director Tidak Profesional

    Pit Beirer - KTM
    Pit Beirer - KTM

    RiderTua.com – Dua pembalap KTM menjadi ‘korban’ atas kekacauan yang terjadi di grid start GP Amerika. Pit Beirer selaku Direktur Balap KTM mengkritik keputusan race director yang dianggapnya tidak profesional karena tidak menghukum pembalap yang melarikan diri dari grid start sesaat sebelum warm-up lap.

    “Tidak diragukan lagi bahwa apa yang dilakukan race director pada hari Minggu itu merugikan dan tidak profesional. Mereka bertindak berbeda dari yang ditetapkan peraturan. Situasi yang kami alami jelas tercakup. Jika 9 pembalap meninggalkan grid start, jelas 9 pembalap tersebut akan start dari pit line dan menerima penalti drive-through, begitulah aturannya,” tegas bos asal Jerman itu.

    Pit Beirer : Tak Diragukan Lagi Race Director Tidak Profesional

    Kekacauan yang dipicu Marc Marquez menyebabkan balapan ditunda 10 menit dan dilakukan restart. Banyak yang gagal paham dengan keputusan para race director tersebut. Yang tidak terbantahkan adalah, dengan menunda start race director telah mengabaikan peraturannya sendiri dengan menyatakan bahwa situasi di pit line sebagai keadaan darurat dengan risiko keselamatan.

    Yang diuntungkan dari kekacauan ini adalah semua pembalap MotoGP di grid yang menggunakan ban hujan. Mereka semua mengikuti Marquez yang meninggalkan grid start untuk mengganti motor dengan ban kering. Hal ini juga terjadi di Moto2. Kondisi lintasan yang sama-sama lembap, perlahan mengering tetapi suhu dan udara berubah-ubah dan seperti ‘mempermainkan’ para pembalap dan timnya setelah itu lintasan cepat kering.

    Maverick Vinales
    Maverick Vinales

    Secara keseluruhan, hanya tiga pembalap yang memilih ban slick dengan benar sejak awal yakni rookie dari tim Trackhouse Ai Ogura dan dua rider KTM Brad Binder dan Enea Bastianini. Namun faktanya, keberanian dalam mengambil risiko memilih ban slick di tengah kondisi lintasan yang tidak menentu ‘dimentahkan’ oleh keputusan race director yang salah dan restart mengubur ekspektasi mereka bisa mengambil keuntungan dari kondisi tersebut. Manajer tim Trachhouse Davide Brivio sangat marah dan mengkritik keras atas keputusan race director.

    Pit Beirer yang merupakan mantan pembalap menambahkan, “Ada aturan untuk mengatur semua hal di paddock ini. Jika melaju 1 km/jam terlalu cepat di pit line, kena penalti. Jika motor menyentuh green zone meski hanya satu milimeter, kena penalti. Jika mengenakan celana yang salah di grid start, itu juga tidak benar. Jika semuanya diatur dan ditangani secara konsisten, maka itu seharusnya juga berlaku di trek mana pun.”

    Marc Marquez Berlari di GP Austin
    Marc Marquez Berlari di GP Austin

    Namun sebagai orang yang bertanggung jawab atas aktivitas balap KTM, Pit Beirer ingin berkonsentrasi pada pekerjaannya sendiri. “Tidak akan produktif jika terus bergulat dengan pikiran untuk protes dan itulah yang terjadi. Kita tidak boleh mengabaikan fakta bahwa, meskipun Brad, Enea dan juga Ai Ogura kemungkinan besar akan diuntungkan, kita harus memperbaiki performa kita dalam semua kondisi,” imbuhnya.

    RC16 tidak konsisten di GP Amerika dan semakin terhambat oleh masalah teknis yang dialami Maverick Vinales serta Binder. Setelah 6 balapan pertama, pembalap KTM belum mampu mencapai posisi teratas. Sejauh ini Brad Binder mencetak 19 poin dan merupakan pembalap RC16 terbaik di peringkat ke-11 dalam klasemen. Balapan berikutnya akan digelar di sirkuit Lusail Qatar dimana Binder dua kali finis di posisi ke-2 pada 2024. Akankah KTM kompetitif di GP Qatar pada 11-13 April mendatang?

    © ridertua.com

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini