RiderTua.com – Marc Marquez sangat antusias dalam mengikuti sesi hari Jumat di Sirkuit Termas de Rio Hondo. Jelas karena beberapa tahun sebelumnya ia tidak bisa berkompetisi di seri Argentina karena cederanya saat masih di Honda, termasuk absennya seri ini pada tahun lalu. Meski begitu, ia mengaku sirkuit ini menjadi salah satu sirkuit favoritnya dan ia siap untuk memberikan segalanya.
Marc Marquez: Dulu Ingin Tahu Potensi Motor Ducati Gresini Dulu Sebelum Rencana Pensiun
Setelah mendarat di Argentina, Marquez bertemu dengan beberapa penggemarnya saat berkeliling di Buenos Aires, dan menyebut mereka sangat menantikan MotoGP yang diadakan di Termas. Ia menyebut sirkuit ini menjadi salah satu lintasan yang ia kuasai. Karena ia tidak bisa berkompetisi disana selama lima tahun karena cedera, ia tidak sabar untuk segera memulainya.
Sejak cedera pertamanya, Marc sudah banyak berubah, dan itu menjadi sesuatu yang membuatnya jauh lebih dewasa dalam karier olahraganya. “Tapi yang terpenting yaitu mendapat banyak pembelajaran dan pengalaman. Kemudian banyak orang melihatku berseragam seperti ini (merah), dengan membawa perubahan tim dan motor (dari Honda ke Ducati). Kita berada di tempat yang bagus dan akan mencoba memanfaatkannya sebaik-baiknya di Argentina,” lanjutnya.

Pembalap nomor 93 tersebut tidak ragu membicarakan soal keputusannya untuk pensiun yang nyaris terjadi ketika ia masih mengalami cedera. Hingga tahun 2019 lalu, karier olahraganya dianggap menjadi ajang pamer untuk menunjukkan kemenangan dan podiumnya. Namun ketika ia mengalami cedera setahun setelahnya, disitulah Marc memasuki situasi yang sangat negatif, dan ia sempat mempertimbangkan untuk berhenti balapan karena ia tidak menikmatinya.
Rencana Sebelum Pensiun
Tapi sebelum ia pensiun, ia harus tahu apakah dirinya masih bisa tampil kompetitif atau tidak. Itulah kenapa Marc memutuskan untuk pindah dari tim Honda dan bergabung dengan Gresini Racing. “Saya sempat bertanya-tanya apa yang bisa kulakukan dengan motor Ducati tersebut,” katanya.
Proses kepindahannya ke tim baru sama sekali tidak mudah, terlebih meninggalkan tim seperti Honda yang membuatnya ragu untuk memutuskannya. Jelas karena selama satu dekade, Marquez sudah bekerja dengan banyak teman-teman serta mekanik yang sudah menemaninya. Dari situlah ia menciptakan persahabatan dan ikatan emosional yang sangat baik, karena mereka menjadi satu-satunya tim pabrikan yang memberinya enam gelar juara dunia MotoGP. Itulah mengapa Marc sangat menghargai mereka.
Tentu saja Marc Marquez ingin menjadi juara dunia lagi, sehingga ia bersedia mengambil semua risiko. Dengan pengalaman yang dimilikinya, ia bisa belajar seberapa besar risikonya. “Di situlah saya siap mempertaruhkan segalanya karena saya mengendarai motor terbaik dan memiliki tim terbaik. Itulah tim yang kucari selama ini,” akunya. Mendapatkan kembali senyuman Marc menjadi sesuatu yang dicari oleh banyak orang.

Marc menjelaskan ketika membuat keputusan yang sangat penting, keputusan ini harus didiskusikan dengan teman-teman terdekat. Dalam situasi seperti yang dialaminya, ia melibatkan asisten, manajer, dan keluarga, termasuk adiknya, Alex Marquez. “Kita berusaha saling membantu satu sama lain meskipun sebagai rival, karena kita menginginkan kebahagiaan tersebut.”
Hubungannya dengan Alex dianggap sangat istimewa, dan itu menjadi sesuatu yang mereka ungkapkan secara terbuka. “Ketika Alex memimpin balapan, saya merasakan kebahagiaan yang sama seperti saat saya memimpin, atau bahkan lebih dari itu. Kita akan mencoba untuk memimpin balapan dan memulainya dengan cara sebaik mungkin. Mengatasinya mungkin akan terasa sulit, tapi kita akan mencobanya,” katanya.
Marc Marquez mengidolakan Lionel Messi, bersama dengan Rafa Nadal. “Dia mengatur waktu dan karier olahraganya dengan sangat baik,” pungkas pembalap asal Cervera tersebut.