RiderTua.com – Davide Tardozzi (Manajer tim Ducati) menanggapi adanya dugaan jika tim Ducati salah hitung tekanan ban Marc Marquez sebelum balapan. Dugaan ini disampaikan oleh pengamat MotoGP dari TNT Sport Michael Laverty. Menurut Laverty, kemungkinan tim Marquez melihat suhu udara di sekitar mereka turun menjelang balapan dan menghitung tekanan ban berdasarkan suhu yang berkurang itu, sebagai akibatnya mereka akhirnya menyetel tekanan terlalu rendah.
Tardozzi menegaskan bahwa jangan membuat asumsi tanpa terlebih dahulu memeriksa data dari motor Marquez. “Sejujurnya, kami harus mengunduh data dan melihat apa yang terjadi. Karena kami menduga Marc Marquez akan berada di depan tetapi kami tidak tahu persis angkanya. Teknisi kami selalu menghitung suhu dengan sangat tepat. Tetapi pada akhirnya kami harus melihat datanya, karena berbicara tanpa mengetahui apa yang terjadi tidaklah baik,” ujar manajer tim asal Italia itu.
Davide Tardozzi : Ketika Tiba-tiba Marc Marquez Melambat Jantungku Serasa Mau Copot

Davide Tardozzi mengakui bahwa ketika tiba-tiba Marc Marquez melambat lalu disalip Alex Marquez, hal ini membuatnya jantungan. “Dia melambat dengan cara yang aneh, karena dia bisa saja melambat dengan cara yang berbeda. Jantung saya berdetak kencang. Tetapi ketika dia berada di belakang Alex dengan cara yang normal di tikungan 5, saya baru mengerti apa yang terjadi,” ungkap bos berusia 66 tahun itu.
Pada akhirnya Tardozzi mengakui kecerdikan Marc Marquez. “Dia orang yang pintar, dia tetap berada di belakang Alex dan tidak memaksakan diri hingga mengambil alih kembali kepemimpinan pada lap ke-23, kemudian dia membuat gap yang sangat jauh dalam satu split yakni 0,5 detik. Itu berarti Marc Marquez benar-benar mampu memimpin balapan sejak awal dengan gap yang lumayan jauh,” pungkas Tardozzi.