RiderTua.com – Johann Zarco merupakan pembalap Honda terbaik pada balapan MotoGP pembuka musim di Thailand. Rider LCR itu menyelesaikan sprint di posisi ke-10 dan finis ke-7 pada main race hari Minggu, tertinggal 15 detik dari pemenang Marc Marquez (Ducati) dan tepat di belakang Marco Bezzecchi (Aprilia) yang finis ke-6. Dengan mengumpulkan 9 poin, Zarco menempati peringkat 8 dan menjadi pembalap terbaik Honda di klasemen.
Usai balapan, Zarco mengungkapkan bahwa balapan hari Minggu di Buriram sangat menantang karena suhu mencapai hampir 40 derajat celsius. Selain itu, selisihnya dengan pemenang balapan sekitar 3 detik lebih kecil dibandingkan dengan GP Thailand terakhir pada Okteber lalu. Namun pada saat yang sama, Zarco berhasil menyamai hasil terbaiknya (GP Indonesia) bersama Honda dalam hal gap dengan pemenang.
Johann Zarco : Panas Ekstrem di Thailand Belum Tergolong Berbahaya Tapi Sangat Menyulitkan

Johann Zarco menjelaskan, “Usai sprint kemarin dan setelah banyak pertimbangan, saya memutuskan untuk menggunakan ban yang berbeda. Berbeda dengan kebanyakan pembalap, hari ini saya memilih kompon medium, bukan soft. Balapan benar-benar berjalan sesuai dengan apa yang saya bayangkan. Saya mengalami kesulitan yang cukup berarti di 10 lap pertama. Itu sudah di limitnya, saya nyaris tak bisa bertahan di posisi 10 besar. Tetapi saya memiliki ekspektasi kuat bahwa suatu saat nanti balapan akan berubah sesuai keinginan saya.”
Zarco mengungkapkan bahwa di separuh awal balapan dia tidak bisa menyerang karena sibuk bertahan dan melawan panas motor serta degradasi ban. Baru pada 10 lap terakhir, rider berusia 34 tahun itu menemukan momentum untuk menambah kecepatan dan mulai menyalip pembalap yang berada didepannya. Tapi Zarco mengaku kesulitan meng-overtake Jack Miller. “Jack sangat pandai mengerem, itu tantangan yang sesungguhnya. Namun dengan racing line yang lebih baik, saya berhasil menyalipnya. Kemudian saya mampu menutup gap dengan Marco Bezzecchi sepenuhnya. Tapi menyalipnya akan terlalu berisiko. P7 tetap hasil yang sangat berharga,” jelas Zarco.
Zarco dan beberapa pembalap menderita luka bakar ringan akibat panas yang dipancarkan oleh motor mereka. Ketika ditanya tentang suhu ekstrem dia menjelaskannya, “Sebenarnya saya tidak menganggapnya berbahaya tetapi jelas membuat segalanya menjadi lebih sulit baik untuk motor maupun pembalapnya. Tapi itu bukan hal yang aneh. Pada balapan ketahanan 8 jam di Suzuka ketika saya mengendarai Honda CBR, kaki kanan saya terasa terbakar karena pasannya,” pungkas rekan setim Somkiat Chantra itu.
Panas ekstrim kemungkinan juga akan terjadi pada seri berikutnya di Argentina. Pada bulan Maret, suhu di sirkuit Termas de Rio Hondo biasanya mencapai hingga 35 derajat celsius. Ini juga akan menjadi penampilan perdana Zarco dengan RC213V di Argentina.