RiderTua.com – Pecco Bagnaia sempat berada di posisi ke-7 dengan catatan waktu 1:29,492 menit pada tahap akhir FP2 pada Jumat sore di Buriram. Kemudian catatan waktunya tersebut dibatalkan karena dia dianggap melanggar bendera kuning yang dikibarkan ketika Marco Bezzecchi crash di tikungan 3 dengan waktu tersisa hanya 3 menit. Namun Pecco sebenarnya berada jauh di luar zona ini ketika crash itu terjadi dan menyelesaikan putaran secara sah, yang seharusnya cukup untuk mengamankan posisi ke-9. Kemudian putarannya dihambat Franco Morbidelli yang melambat di tikungan 4. Rider VR46 itu akhirnya dijatuhi penalti turun tiga posisi grid untuk race hari Minggu.
Pecco mengungkapkan bahwa race director mengaku salah telah membatalkan putarannya tetapi tidak dapat melakukan apa pun untuk mengembalikannya. “Saya lebih marah pada race director ketimbang insiden yang terjadi dengan Franky karena mereka melakukan kesalahan yang sangat besar. Mereka mengibarkan bendera kuning dari tikungan 8 ke tikungan 3 padahal tidak ada yang jatuh di sana. Kepada saya mereka mengakui ‘Anda benar, kami melakukan kesalahan tetapi kami tidak dapat mengembalikan catatan waktu itu karena memang seperti ini’,” ungkap juara dunia MotoGP dua kali itu dengan sangat kesal.
Pecco Bagnaia Marah : Race Director Mengaku Salah Telah Membatalkan Catatan Waktuku Tapi Tak Bisa Mengembalikan

Francesco Bagnaia menambahkan, “Bagi saya itu tidak benar. Bagi semua pembalap, itu tidak benar karena kami sudah membicarakannya di komisi keselamatan. Tetapi ini bukan pertama kalinya kami tidak sependapat dengan race director, tetapi inilah saatnya kami bersuara. Saya kehilangan kesempatan pertama karena mungkin saya agak terlambat memulai sesi time attack. Saya memulai ketika waktu tersisa 12 menit, jadi saya hanya punya satu kesempatan dengan ban pertama dan dengan ban kedua saya tertinggal karena kesalahan race director.”
Ketika Pecco menggunakan ban kedua terjadilah crash, tetapi bendera kuning tidak dikibarkan. Jadi bisa dibayangkan kekacauan yang dialami pembalap di menit-menit terakhir. “Lalu di lap terakhir, bukan hanya Franky saat itu ada tiga pembalap yang melaju lebih lambat darinya di racing line. 15 menit terakhir sesi ini sangat disayangkan, tetapi kami harus mengambil sisi positifnya. Sisi positifnya adalah kami kuat. Jadi, ini membuat saya tenang tetapi jelas kami tahu betapa sulitnya berpindah dari Q1 ke Q2,” imbuh rider pabrikan Ducati itu.
Pecco Bagnaia Membela Simon Crafar Selaku Stewards FIM
Pecco Bagnaia menegaskan bahwa penghapusan catatan waktu lebih banyak diputuskan oleh race director ketimbang stewards FIM. Menurutnya Simon Crafar yang merupakan mantan pembalap, jelas sangat memahami situasinya dari perspektif pembalap. Jika keputusan ada di tangan Crafar maka kemungkinan besar catatan waktu akan dikembalikan kepada Pecco karena memang seharusnya begitu.

“Tetapi hari ini race director tidak mau mengembalikan catatan waktu saya. Mereka berkata, ‘jika kami mengembalikan catatan waktu maka kami akan lebih sering berdebat dengan pembalap saat kami membatalkan catatan waktu’. Lalu saya berkata, ‘baiklah, tetapi jika seorang pembalap mengalami crash saya menerimanya’. Di Barcelona, saya kehilangan pole position karena saya tidak melihat bendera kuning. Saat itu saya menerima keputusan tersebut tanpa protes karena bendera kuning masih berkibar saat saya melintas. Tapi di Buriram situasinya berbeda karena bendera kuning sudah tidak berkibar,” pungkas Pecco.