Home MotoGP Davide Tardozzi: Marc Marquez Akan Juara Dunia Lebih dari 8 Kali

    Davide Tardozzi: Marc Marquez Akan Juara Dunia Lebih dari 8 Kali

    Davide Tardozzi - Marc Marquez
    Davide Tardozzi - Marc Marquez

    RiderTua.com – Davide Tardozzi berbicara selaku bos tim Lenovo Ducati yang bertanggung jawab dalam menangani kolaborasi dua bintang hebat ini baik di lintasan maupun di media. Musim MotoGP tahun ini akan memiliki daya tarik tersendiri yang menarik dengan terbentuknya tandem antara Bagnaia dan juara dunia delapan kali Marc Marquez di tim pabrikan Ducati.

    Davide Tardozzi: Marc Marquez Akan Juara Dunia Lebih dari 8 Kali

    Tardozzi mengaku mengelola dua pembalap yang sama-sama pentingnya dalam sejarah olahraga ini (MotoGP) seperti Marquez dan Bagnaia sudah menjadi tantangan baginya. Jelas karena keduanya memiliki banyak pengalaman yang digabungkan dalam satu tim. “Saya sangat menekankan kecerdasan dan kemampuan masing-masing untuk memahami sejauh mana mereka harus bekerja sama dengan rekan setimnya.”

    Namun bos tim Ducati tersebut yakin ia takkan memiliki masalah dalam membina keduanya, terlepas dari persaingan keduanya di lintasan. “Saya harus mengelola hubungan ini secara kolaboratif tidak hanya saat keduanya berada di atas motor, tetapi juga di dalam garasi. Saya benar-benar merasa tenang dan yakin kita dapat mengelola kolaborasi antara kedua pembalap.”

    Belakangan ini muncul banyak perbandingan persaingan Marquez-Bagnaia di tim yang sama dengan persaingan hebat lainnya di MotoGP, termasuk di F1 seperti Prost vs Senna atau Hamilton vs Alonso. Mengenai itu, Tardozzi membandingkannya dengan Rossi-Lorenzo. Meskipun begitu, ia mendukung para pembalapnya dan memprediksi mereka bisa memenangkan lebih banyak gelar juara dunia ketika karier keduanya berakhir. Dengan Bagnaia yang akan memiliki lebih dari tiga gelar juara, serta Marc akan memiliki lebih dari delapan gelar juara dunia.

    Pecco Bagnaia
    Pecco Bagnaia

    Pecco Terlalu Menghormati Lawan.. Over ‘Sabar’ Sebagai Rival

    Tardozzi menjelaskan kekuatan Pecco terletak pada kejujuran profesionalnya (terlalu ‘sabar’ sebagai kompetitor), meski terkadang itu bisa menjadi kelemahannya. Ia menjadi salah satu dari mereka yang memberikan rasa hormat sebesar-besarnya terhadap lawan. Terkadang itu bukan sesuatu yang baik, tapi dalam jangka panjang itu sudah cukup bagus. Tardozzi juga bicara soal bocoran video dirinya yang memberitahu Bagnaia kalau ia tidak selamanya bisa bersikap begitu hormat kepada lawannya. Ia meyakinkan bahwa itu sudah menjadi perannya dan percaya ia harus membantu sang pembalap.

    Kecerdikan dan tekad Marquez dalam mengejar suatu tujuan juga disorotinya, dan percaya Marc dapat membuat awal yang baik di dalam tim, dan para penggemar Ducati bisa mencintai Marc. Apalagi Pecco sudah belajar banyak dari Marc, karena ada satu hal yang dilakukan Pecco sebagai pembalap yang cerdas, yaitu mengamati banyak hal dimana Marc lebih baik darinya. Tahun ini, mereka berdua akan melakukannya satu untuk yang lain, dan Tardozzi sangat yakin akan itu.

    Rencana Darurat Jika Marc dan Pecco Bentrok

    Meskipun keduanya selalu terlihat saling menghormati di trek, mereka bisa saja terlibat ketegangan di dalam garasi, tapi Tardozzi tak percaya itu akan terjadi. Tetap saja, ia sudah menyiapkan rencana darurat seandainya itu benar-benar terjadi. Untuk sekarang, bos Ducati Corse ini cukup senang memiliki dua pembalap terbaik dalam jajarannya, dan berharap keduanya bisa terus bersama selama beberapa tahun.

    Kepala tim Ducati tersebut yakin tahun ini akan menjadi musim yang menarik dan penuh tantangan, serta ia yakin Marquez dan Bagnaia memiliki apa yang diperlukan untuk merebut gelar juara. Walau ada banyak pembalap cepat di dalam paddock MotoGP, yang menjadi juara malah lebih sedikit. Sementara Marquez dan Bagnaia disebutnya memiliki kemampuan untuk memenangkan kejuaraan dunia tahun ini.

    Ducati GP24 Plus-plus

    Tardozzi kemudian berbicara soal pengembangan motor dan peran manajer umum Ducati Corse, Gigi Dall’Igna, selama presentasi di Campiglio. Gigi memastikan motornya sudah kompetitif dan hanya diberikan sejumlah penyesuaian kecil. Namun Tardozzi yakin tim teknisnya masih memiliki rencana besar lainnya yang bisa mengejutkan banyak orang, karena ‘mereka suka berinovasi, berkembang, dan menjadi kreatif,’ menurutnya. Jadi meskpun pakai mesin GP24 motor milik tim resmi akan menjadi GP24 plus-plus… beda dengan motor satelitnya..

    Kombinasi bakat, daya saing, dan motor level atas yang dimiliki oleh tim Ducati Lenovo menjadikannya sebagai tim yang harus dikalahkan pada tahun ini. Jelas Tardozzi bakal memiliki tugas cukup sulit dalam menjaga keseimbangan antara kedua bintangnya tersebut saat berlaga di MotoGP. Dimana ada pembalap asal Cervera yang mengincar gelar kesembilannya sehingga bisa menyamai rekor Valentino Rossi, sementara pembalap kelahiran Turin (Pecco) yang ingin menebus kekalahannya di tahun lalu dan memenangkan gelar dunia keempatnya.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini