Home MotoGP Miguel Oliveira: Motor Yamaha Membutuhkan Gaya Pengereman Yang Agresif

    Miguel Oliveira: Motor Yamaha Membutuhkan Gaya Pengereman Yang Agresif

    Fabio Quartararo
    Fabio Quartararo

    RiderTua.com – Miguel Oliveira menilai kemajuannya sudah positif jika dibandingkan dengan hari sebelumnya. Penyesuaian ini sangat penting dalam memajukan proses adaptasinya, meski ia belum sepenuhnya menyelesaikan kesulitannya. “Hari ini tampak jauh lebih baik daripada kemarin. Memang lebih baik, dan kita membuat sedikit lebih banyak perubahan pada motor. Kami sudah paham apa yang tidak boleh dilakukan dan apa yang harus dilakukan, dan itu cukup penting.”

    Miguel Oliveira: Motor Yamaha Membutuhkan Gaya Pengereman Yang Agresif

    Meskipun mengalami kesulitan, pembalap asal Portugal tersebut merasa optimis dengan kemajuannya sejauh ini. “Ini sudah menjadi sesuatu yang tidak ideal, namun saya merasa telah membuat langkah maju yang bagus.” Kemajuan ini tercermin dalam satu-satunya time attack-nya di akhir sesi tes, “Saya hanya melakukan satu kali time attack di akhir tes. Jadi saya selalu memiliki sedikit lebih banyak tenaga dengan ban kedua tersebut. Tapi kami menyimpannya untuk seri pertama.”

    Miguel Oliveira
    Miguel Oliveira

    Oliveira juga mengomentari masalah yang dialami oleh rekan satu mereknya (Fabio Quartararo) dalam mengatasi feeling dengan bagian depan motor Yamaha di sirkuit Buriram: “Fabio punya beberapa masalah pada bagian depan motor di sini. Mungkin karena cuaca panas, tapi sepertinya dia satu-satunya pembalap Yamaha yang dapat merasakannya.”

    Bukan bagian dari konten editorial.

    Ketika ditanya apakah dia mengalami masalah serupa, Oliveira menjelaskan bahwa masalahnya tidak terkait dengan ban atau set-up bagian depan: “Saya tidak merasakan keterbatasan pada ban atau bagian depan motor. Hanya saja cara mengerem yang paling rumit membuat saya kesulitan.”

    Salah satu hal terpenting yaitu strategi mencapai lap time yang bagus, dan ini yang dibutuhkan oleh Yamaha. Pembalap bernomor 88 tersebut menjelaskan kurangnya traksi saat keluar dari tikungan yang membuat lap time diperoleh saat pengereman. “Pada motor ini, pada dasarnya mencapai waktu putaran dapat diperoleh dengan lebih kuat saat pengereman. Karena dengan kurangnya traksi, kita tidak benar-benar memperoleh banyak keuntungan dengan ban baru. Jadi pada dasarnya harus melakukan semua itu saat pengereman.”

    Pendekatan ini menjelaskan kenapa dia memfokuskan usahanya dalam meningkatkan teknik pengeremannya, sehingga membuat adaptasi dengan motornya menjadi lebih sulit.

    © ridertua.com

    Iklan pihak ketiga – bukan bagian dari konten editorial.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini