RiderTua.com – Pada presentasi tim KTM MotoGP 2025, Maverick Vinales memuji RC16 dimana dia sangat menyukai potensi pada pengereman dan mesin yang bertenaga. Setelah tes pasca musim di Barcelona, rider tim Tech3 itu kembali menunggangi RC16 pada tes resmi MotoGP (selama 3 hari) di Sepang. Di hari pertama, dia menempati posisi ke-13 tertinggal 0,997 detik dari pembalap tercepat Fabio Quartararo (Yamaha).
“Kesan saya terhadap RC16 positif. Semuanya terasa sangat alami, itu sangat penting bagi saya. Masih ada beberapa hal yang perlu saya pelajari dan tingkatkan. Tetapi setelah sekitar 15 lap, saya berada pada level yang baik. Feeling saya bagus, tetapi yang terpenting saya masih perlu mempelajari di mana titik pengereman karena saya belum begitu terbiasa dalam hal itu. Kita harus mengerem secara berbeda dengan KTM, saya masih harus beradaptasi dengan motornya. Terkadang saya terlalu agresif, terkadang terlalu lembut, semuanya butuh waktu. Saya perlu melahap lebih banyak lap dan kemudian saya akan mampu mengendalikannya. Sisanya tampak sangat menjanjikan bagi saya,” ungkap Vinales.
Maverick Vinales : Terkadang Terlalu Agresif Terkadang Terlalu Lembut, Masih Harus Beradaptasi dengan Motor KTM

Beberapa pembalap mengeluhkan angin kencang di Sirkuit Sepang pada hari pertama tes. Bagi Alex Rins (Yamaha), angin menjadi alasan banyaknya crash yang terjadi. Apakah Vinales juga terpengaruh oleh angin? “Awalnya memang sedikit kencang. Misalnya, saya sempat melebar di tikungan 8 karenanya. Tetapi tidak seburuk itu dan kondisi lintasannya bagus,” jawab Vinales.
Apakah Vinales juga mencoba ban baru yang dibawa Michelin untuk tes Sepang? “Tidak. Tetapi jika kami mencobanya, itu akan dilakukan pada tes hari terakhir. Namun, saat ini saya masih harus banyak berlatih untuk membiasakan diri di atas motor,” jelas rider berjuluk Top Gun itu.
Apakah ada komponen baru yang akan diuji oleh Vinales? “Tidak. Saya banyak melaju di lintasan dan hanya berusaha untuk meningkatkan kemampuan di setiap sesi. Pada akhirnya saya melahap beberapa lap yang bagus. Saya ingin turun ke lintasan lagi untuk meningkatkan catatan waktu saya, tetapi kami harus menghemat ban. Jadi kami memutuskan untuk mengakhiri tes,” ungkap rekan setim baru Enea Bastianini itu.
Beberapa pembalap mengeluhkan bahwa ban soft tidak cukup tersedia di Sepang. “Kami menggunakan ban medium sepanjang pagi, lalu kami beralih ke ban soft. Persediaan ban soft terbatas, jadi kami harus menggunakannya sebaik mungkin. Secara logika, saya selalu ingin menggunakan ban soft karena menawarkan kompromi terbaik di Sepang,” pungkas Vinales.