RiderTua.com – Fabiano Sterlacchini kini menjabat sebagai Direktur Teknis Aprilia yang baru menggantikan Romano Albesiano yang secara mengejutkan pindah ke Honda. Dalam 3 tahun terakhir, Sterlacchini merupakan insinyur yang bertanggung jawab atas proyek MotoGP KTM. Sebelumnya, orang asal Italia itu pernah bekerja di Ducati selama 10 tahun.
Pada musim 2024, RS-GP memiliki dua kelemahan utama yakni pengereman dan elektronik dimana kedua masalah ini berulang kali dikeluhkan oleh para pembalapnya. “Elektronik adalah area penting yang sedang kami garap. Kami harus mencegah pergerakan motor seperti yang terjadi di Barcelona. Mengenai elektronik, kami akan mempersiapkan beberapa hal untuk tes berikutnya. Dan Sepang adalah trek yang bagus untuk menguji elektronik,” jelas Sterlacchini.
Fabiano Sterlacchini : Jorge Martin adalah Pemimpin Tim
Fabiano Sterlacchini menambahkan bahwa dulu sebagai rival Aprilia, dia sudah menyadari kelemahan RS-GP terutama ketika melihat performanya di Spielberg yang merupakan lintasan stop and go. “Tetapi ketika menjalani tes di Barcelona, pandangan saya berubah. Para pembalap baru sangat menyukai bagian depan RS-GP. Performa pengereman yang ditunjukkan Aleix Espargaro di Barcelona juga bagus, dia membuktikan bahwa motor kami memiliki potensi. Kita harus paham, mengapa dulu motor atau paket secara umum memiliki masalah dengan pengereman keras terutama di tikungan tajam? Kita harus mengatasi kelemahan ini,” jelas mantan tangan kanan dari Gigi Dall’igna itu.

Selain pengereman, kelemahan lainnya adalah ketika start. “Ya, benar. Kami punya masalah saat start. Tetapi di bagian akhir musim, masalah utamanya bukanlah start melainkan bagaimana kami melaju saat memasuki tikungan pertama. Kami dapat meningkatkan area ini dan kami sedang mengerjakannya. Saya yakin kami akan berada di level yang berbeda di awal musim. Untuk mengejar ketertinggalan dalam hal start dari tim lain, kami akan meningkat 85 persen pada awal musim. Setelah lima atau enam balapan pertama, kami mungkin bisa meningkat lebih jauh,” ujar Sterlacchini optimis.
Pada 2024, RS-GP bekerja sangat baik di beberapa lintasan tetapi performanya kurang baik di lintasan lain. Bisakah performa motor dibuat lebih konsisten? “Merupakan pekerjaan yang berkelanjutan untuk meningkatkan aspek ini. Untuk menilai situasi dengan tepat, kita perlu mengandalkan data karena itu adalah basicnya. Kalau tidak, kita hanya punya teori,” jawab Sterlacchini.
Pada 2024, Ducati diperkuat 8 pembalap dengan gaya balap yang berbeda. Misalnya di Austin ketika Pecco Bagnaia dan Jorge Martin tampil buruk, Bastianini gacor di sana. “Olahraga balap motor sangat bergantung pada motivasi dan keyakinan. Dan jika mengalami masalah di satu balapan, efek negatifnya akan terbawa ke balapan berikutnya. Mungkin kita memiliki paket kompetitif di balapan berikutnya, tetapi efek negatifnya akan memengaruhi kita. Jelas, tampil lebih konsisten merupakan target kami,” tegas Sterlacchini.
Bagaimana penilaian Sterlacchini terhadap Martin? Apakah dia bisa menjadi pemimpin tim? “Di akhir tes Barcelona, dia memberikan sambutan di pertemuan teknis. Sungguh menakjubkan, kata-katanya menyiratkan betapa termotivasinya dia. Dia pantas menjadi seorang pemimpin,” pungkas Sterlacchini.