RiderTua.com – Sejak 2006, tim LCR milik Lucio Cecchinello menggunakan motor Honda di MotoGP. Meski saat ini pabrikan motor terbesar di dunia itu tengah mengalami masa-masa sulit, loyalitas Cecchinello terhadap Honda tidak tergoyahkan. Dalam 4 tahun terakhir, RC213V telah berubah dari motor pemenang menjadi motor ‘pecundang’ dan dari tim yang paling mendominasi menjadi tim yang paling lemah di paddock MotoGP.
Menurut Cecchinello, akar masalah yang membuat RC213V kehilangan daya saing alias melempem adalah Marc Marquez. “Dengan Marc, motornya baik-baik saja. Dia bisa menangani bagian depan Honda yang sulit dikendalikan dan menggunakan ban yang lebih keras dibandingkan pembalap lain. Contohnya adalah balapan di awal musim 2020 di Jerez. Saat itu dia menyalip semua pembalap lalu crash karena kehilangan kendali depan. Tapi begitu dia kembali mengendarai motornya, dia melakukan comeback yang luar biasa. Setelah itu Honda mengatakan untuk menunggu sampai Marc pulih, tapi seperti yang kita tahu dia mengalami komplikasi,” tegas bos tim asal Italia itu.
Bos Tim LCR : Crash yang Dialami Marc Marquez Bikin Pengembangan Honda Terhenti

Lucio Cecchinello menambahkan, “Selama Marc Marquez absen, kami tidak melakukan pengembangan apa pun. Sementara pabrikan lain terus mengembangkan proyek mereka. Fokus pekerjaan mulai bergeser ke arah aerodinamis. Ketika Marc comeback dan melakoni beberapa balapan pada 2021, dia menyadari bahwa pabrikan lain telah mengalami banyak kemajuan.”
Tetapi saat itu semuanya sudah terlambat. Kesalahan terbesar Honda adalah hanya mengandalkan bakat luar biasa dari Marc Marquez, termasuk kemampuannya untuk menghindari crash. Karena kesalahan inilah Honda melewatkan seluruh siklus pengembangan, sebuah kesalahan yang harus dibayar dengan kepergian juara dunia 8 kali itu.
Sekarang HRC berusaha keras untuk mengejar ketertinggalan. Namun waktu yang hilang akibat 1 tahun stagnan, tidak dapat diperbaiki dalam jangka waktu yang sama. Mirisnya, pada 2024 untuk pertama kalinya tim LCR berhasil mengungguli tim pabrikan dalam klasemen tim MotoGP berkat performa apik Johann Zarco. Hal ini menjadi dorongan positif bagi HRC untuk terus memperbaiki performa motor.
Inilah salah satu alasan Lucio Cecchinello terus menjalin kerja sama dengan Honda. Sebagai bagian dari strategi pemasaran global, separuh dari tim LCR bekerja untuk pasar Eropa dengan Johann Zarco, sementara tim lainnya bertanggung jawab untuk meningkatkan pasar Asia dengan Somkiat Chantra. Rookie berusia 25 tahun itu akan menjadi pebalap MotoGP pertama asal Thailand yang menunggangi RC213V dengan livery Idemitsu pada 2025.