RiderTua.com – Sebagai pembalap yang mengalami dan melihat langsung perseteruan panas antara Valentino Rossi dan Marc Marquez pada 2015, Danilo Petrucci membantah dua teori konspirasi yang mencatut namanya. Perseteruan paling bersejarah di MotoGP tersebut kayaknya tidak akan pernah selesai, bahkan pada akhir tahun lalu Rossi masih mengungkit-ungkit masalah tersebut dalam sebuah wawancara. Legenda asal Italia itu mengecam Marquez yang dianggapnya sengaja mengagalkan harapannya untuk meraih juara dunia ke-10.
Konspirasi pertama, Petrucci dituduh menganggu Jorge Lorenzo untuk membantu Rossi. Namun rider yang kini menjadi pembalap WSBK itu membantahnya. “Tidak pernah, bahkan tidak terlintas sedetik pun. Seorang pembalap yang mencintai olahraga ini tidak akan pernah melakukan hal seperti itu. Seorang pembalap yang tidak bertarung untuk sesuatu yang penting seharusnya tidak menjadi pengganggu bagi mereka yang bersaing untuk memperebutkan banyak hal. Hal itu tidak hanya berlaku dalam kasus menolak menyalip, tetapi juga berlaku dalam kasus sengaja menutup ‘jalan’. Tidak ada yang ingin menang seperti itu,” tegas Petrux.
Danilo Petrucci Membantah Dua Dugaan Konspirasi Dirinya Membantu Valentino Rossi Pada 2015
Danilo Petrucci mengungkapkan bahwa para penggemar Italia khususnya fans Rossi meminta dirinya untuk membantu Rossi. “Sebelum GP Valencia 2015, menurut saya mereka hanya bercanda. Itu adalah cara untuk mencairkan suasana. Bagi saya, itu hanyalah meme di media sosial yang berisi hipotesis bahwa saya atau Andrea Iannone atau orang lain akan mengalahkan Lorenzo di balapan terakhir. Saya tidak pernah mengira ada orang yang benar-benar menginginkannya,” ungkap pembalap tim Barni itu.

Petrucci yakin jika dia mengikuti permintaan tersebut maka dia akan dielu-elukan. “Jika saya melakukannya saya mungkin akan menjadi ‘raja dunia’ yang dipuji kiri dan kanan. Tetapi tidak pernah terlintas dalam pikiran saya untuk melakukannya. Ini juga akan membuat jijik bahkan oleh mereka yang akan diuntungkan dari tindakan saya,” ujar Petrux.
Konspirasi kedua adalah Petrucci sengaja membiarkan Rossi menyalipnya dengan mudah di Valencia, dimana hal ini dituduhkan oleh penggemar Marc Marquez. Petrucci membantah klaim ini. “Tidak, saya tidak minggir untuk memberinya jalan. Tetapi jika seorang pembalap melaju lebih cepat, dia akan menyalip kita dengan mudah dan itulah yang terjadi saat itu. Orang-orang mengatakan banyak hal, tapi tidak perlu kita dengarkan,” ungkap Petrux.
Menurut Petrucci, perseteruan Rossi vs Marquez pada 2015 tidak akan pernah selesai terutama di kalangan penggemar. “Saya pikir perseteruan ini akan berakhir, tapi sekarang saya sadar bahwa hal ini tidak akan pernah berakhir. Apa yang terjadi antara Valentino dan Marc pada 2015 tidak akan pernah berakhir. Jika yang ribut mereka berdua itu masuk akal, tapi kalau ribut diantara penggemar itu tidak masuk akan sama sekali,” imbuh rider berusia 33 tahun itu.
Petrux menambahkan bahwa jika salah satu dari mereka berbicara mengenai insiden itu, selalu muncul detail baru yang selama ini tidak diketahui publik bahkan oleh mereka yang saat itu berada di paddock. “Hanya mereka berdua yang tahu apa yang sebenarnya terjadi, apa yang terjadi sebelumnya, apa yang mereka katakan atau tidak katakan satu sama lain selama satu musim penuh. Keduanya sama- sama yakin bahwa mereka benar. Kalau tidak, setelah hampir 10 tahun mereka tidak akan membicarakannya lagi,” tegas Petrucci.

Menurut Petrucci, perseteruan tak berkesudahan antara Rossi vs Marquez bukanlah hal yang membanggakan di MotoGP. “Tentu hal itu bukanlah sesuatu yang bagus untuk sejarah olahraga, mengingat apa yang terjadi setelah dan di sekitarnya,” ujarnya.
Petrucci memberikan penghormatan kepada Rossi sebagai ikon balap yang menginspirasi generasinya. “Valentino adalah idola bagi semua orang generasi saya. Secara emosional, menjadi lawannya di lintasan adalah sesuatu yang tidak dapat diceritakan. Apa yang dilakukannya di dunia balap tertulis dalam sejarah olahraga. Dia pantas mendapatkan gelar dunia ke-10, tetapi itu tidak terjadi,” ungkapnya.
“Jorge Lorenzo juga pantas mendapatkan gelar musim 2015. Itulah dunia balap. Namun segalanya tidak berjalan baik untuk Marquez, mungkin dia yakin bahwa hal itu terjadi lantaran bentrokan pertamanya dengan Vale yang membuatnya tersingkir dari pertarungan gelar dunia. Saya benar-benar tidak tahu apa yang terjadi. Saya tidak memiliki cukup informasi untuk memberikan penjelasan terutama setelah hampir 10 tahun berlalu,” pungkas Danilo Petrucci.