Home MotoGP Fabio Di Giannantonio : Gonta-ganti Kepala Kru Tidak Bagus untuk Adaptasi..?

    Fabio Di Giannantonio : Gonta-ganti Kepala Kru Tidak Bagus untuk Adaptasi..?

    Fabio Di Giannantonio
    Fabio Di Giannantonio

    RiderTua.com – Fabio Di Giannantonio menghadapi tantangan selama karirnya di MotoGP, terutama seringnya berganti kepala mekanik. Ketika dia memulai debutnya di kelas utama bersama tim Gresini Ducati pada 2022, Diggia didampingi kepala kru pemula Donatello Giovanotti. Kemudian pada 2023, dia bekerja sama dengan kepala kru Frankie Carchedi yang berperan penting menjadikannya seorang pemenang. Carchedi adalah kepala kru yang mengantarkan Joan Mir meraih gelar dunia MotoGP pada 2020.

    Di saat karir MotoGP-nya sudah diujung tanduk, tim VR46 Ducati menyelamatkan Diggia. Tim milik legenda Valentino Rossi itu memberi Diggia tempat setelah Luca Marini pindah ke Honda. Pada 2024 dia dipasangkan dengan mantan kepala kru Rossi, David Munoz.

    Fabio Di Giannantonio : Gonta-ganti Kepala Kru Tidak Fantastis

    Pada musim 2025 Ducati hanya akan menurunkan 3 Desmosedici GP25 spek pabrikan yang masing-masing akan ditunggangi duo tim pabrikan Pecco Bagnaia dan Marc Marquez, serta 1 motor untuk Fabio Di Giannantonio. Tahun depan Diggia akan bekerja dengan kepala kru Massimo Branchini, mantan kepala kru Franco Morbidelli di tim Pramac pada 2024.

    Bukan bagian dari konten editorial.

    Rider Italia itu mengungkapkan, “Bukan hal terbaik dalam karier, 4 kali berganti kepala kru. Saya rasa lebih banyak dari itu dalam beberapa tahun terakhir. Saya dua kali berganti kepala kru ketika di Moto2, kemudian di MotoGP saya berganti 4 kali. Jadi, ini seperti kepala kru keenam saya dalam 5 tahun. Jadi, ini tidak fantastis.”

    Fabio Di Giannantonio
    Fabio Di Giannantonio

    Konsistensi adalah tantangan di MotoGP. Meski begitu, Diggia optimis dengan staf barunya. “Saya rasa, staf baru saya juga akan luar biasa karena kepala teknisi elektronik saya baru saja menjadi juara dunia bersama Jorge Martin. Dan saya selalu ingin bekerja dengan Massimo Branchini karena dia fantastis di Moto2 dan juga di MotoGP bersama Franky, jadi kami akan memiliki staf yang kuat kali ini,” ujar rider berusia 26 tahun itu.

    Diggia mengantongi kontrak 2 tahun di tim VR46. “Dengan kontrak 2 tahun, saya akan bekerja dengan dengan orang yang sama dan staf yang sama selama 2 tahun. Kestabilan ini memungkinkan saya untuk bekerja lebih fokus dan meraih hasil yang lebih baik,” tegas rekan setim Franco Morbidelli itu.

    Bukan bagian dari konten editorial.

    Menurut Diggia konsistensi dalam tim dan staf teknis memainkan peran penting dalam performa seorang pembalap. Dengan kepala kru yang sama, membuat pemahaman tentang motor dari tahun ke tahun menjadi lebih baik. Hal ini seperti yang terjadi pada Francesco Bagnaia, yang sukses di MotoGP berkat stabilitas dalam tim dan pengembangan motor yang berkelanjutan.

    Diggia menjelaskan, “Jika setiap tahun bekerja dengan staf yang sama, kita dapat membandingkan dengan apa yang dilakukan tahun lalu. Tapi jika semuanya berubah, maka kita harus memulai lagi dari nol karena kita tidak tahu maksud dari modifikasi yang dilakukan.”

    “Sekarang kita bisa melihat Pecco yang berada pada level luar biasa. Bukan hanya karena dia adalah pembalap hebat, tetapi juga karena dia memiliki motor yang sama dan staf yang sama selama bertahun-tahun. Ketika memiliki motor yang sama dan paket yang sama selama bertahun-tahun, kita dapat mulai mengerjakan detailnya dan kita dapat melakukan banyak peningkatan dibandingkan jika kita terus berganti-ganti,” pungkas Diggia.

    © ridertua.com

    Iklan pihak ketiga – bukan bagian dari konten editorial.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini