Home Otomotif Suzuki Soal Potensi Insentif Mobil Hybrid di Indonesia

    Suzuki Soal Potensi Insentif Mobil Hybrid di Indonesia

    Suzuki XL7

    RiderTua.com – Suzuki sebenarnya sudah menjual mobil hibridanya di Indonesia, tapi modelnya baru berupa model mild hybrid. Meskipun begitu, ini saja sudah cukup dalam membantu penjualannya selama ini, apalagi tanpa insentif seperti mobil listrik. Sejumlah merek, termasuk Suzuki, agak menyayangkan mobil hibrida disini tidak mendapatkan insentif walau sama-sama mengurangi emisi yang dihasilkan. Terlebih mobil jenis ini bisa menjadi alternatif konsumen jika masih belum membeli mobil listrik.

    Suzuki dan Produsen Lainnya Berharap Adanya Insentif Mobil Hybrid

    Mobil hybrid yang dijual Suzuki di Indonesia baru ada tiga model, terdiri dari XL7, Ertiga, dan Grand Vitara, itupun semua modelnya memakai mesin mild hybrid. Walau begitu, ketiganya masih mampu mencatatkan hasil penjualan yang cukup bagus, terlebih varian ramah lingkungan dari XL7 dan Ertiga lebih laris ketimbang mesin bensin atau ICE. Ini saja sudah menjadi pencapaian yang bagus bagi merek otomotif asal Jepang tersebut walau tanpa adanya insentif.

    Tetap saja, Suzuki masih berharap insentif khusus mobil hybrid dapat dipertimbangkan kembali, tentunya agar elektrifikasi mobil di pasar roda empat bisa dilakukan dengan mudah. Selain itu, penjualan model HEV akan semakin meningkat, dan tentunya ini juga meningkatkan minat konsumen akan mobil ramah lingkungan. Potensinya dilihat cukup besar di Indonesia, dan cukup disayangkan kalau dilewatkan begitu saja.

    Suzuki Ertiga Philippines
    Suzuki Ertiga Philippines

    Tingkatkan Penjualan

    Memang sebelumnya ada sejumlah perdebatan mengenai mobil hybrid bisa mendapatkan insentif atau tidak. Meski sama-sama mobil ramah lingkungan, banyak yang menyebut kalau mobil hibrida masih menghasilkan emisi, tapi sebenarnya jumlah emisi yang dihasilkan tidak sebanyak mobil konvensional. Modelnya juga disebut lebih mudah terbakar ketimbang mobil listrik, walau insiden kebakaran melibatkan mobil HEV masih jarang terdengar.

    Selain itu, penjualan mobil hibrida masih lebih tinggi dari mobil listrik, sehingga tidak perlu adanya insentif. Tapi tentu tidak ada salahnya jika model ini tetap mendapat insentif, apalagi setelah melihat dampak serius dari penerapan insentif model BEV saja di Thailand.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini