RiderTua.com – Bayangkan jika bukan Marc Marquez yang bergabung dengan Ducati, melainkan Gigi Dall’Igna yang merupakan ‘otak’ di balik kesuksesan Ducati yang malah pindah ke Honda. Sebuah skenario yang nyaris menjadi kenyataan.
Gambar Marc Marquez dengan seragam merah Ducati berdiri di samping Gigi Dall’Igna di garasi tim pabrikan Ducati mungkin menjadi momen puncak bagi dua pihak di MotoGP. Bagi General Manajer Ducati Corse itu memiliki pembalap terbaik selalu menjadi impiannya. Hal ini terlihat sejak dia merekrut Jorge Lorenzo pada 2017, hingga kini berhasil membawa Marquez ke Ducati.
Namun, kerja sama legendaris ini bisa saja terjadi lebih awal, andai Honda sukses mengamankan jasa Dall’Igna pada 2023. Kala itu, Honda Racing Corporation (HRC) tengah berjuang mengembalikan dominasinya setelah Marquez dibekap cedera selama tiga musim penuh dan penurunan performa motor RC213V.
Honda dan Upaya Penyelamatan HRC
Musim 2023 menjadi titik balik bagi Honda. Kembalinya Marc Marquez yang sudah fit diharapkan mampu membawa mereka kembali ke jalur kemenangan. Namun kenyataan berkata lain. Konsep motor baru yang dikembangkan tanpa kehadiran Marquez tidak memberikan hasil yang diinginkan.
Puncaknya terjadi di GP Jerman, di mana Marquez mengalami lima kali crash sebelum balapan dimulai. Momen itu menjadi titik kesadaran bagi Marquez bahwa motor yang dia kendarai tidak kompetitif. Kemudian dia menuntut Honda untuk kerja lebih keras seperti halnya perjuangannya memulihkan cedera.
Di tengah tekanan ini, Honda mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya yakni mempertimbangkan untuk merekrut Gigi Dall’Igna, seorang insinyur dari Ducati yang mendominasi tiga musim berturut-turut untuk memimpin proyek MotoGP mereka.
Meski detail negosiasi hingga kini masih menjadi rahasia, informasi dari ‘orang dalam’ tim Honda menyebutkan bahwa diskusi ini berlangsung pada level tertinggi. Tawaran kepada Dall’Igna dianggap sebagai cara untuk mempertahankan Marquez, sekaligus menjaga sponsor utama mereka Repsol.

Gigi Dall’Igna dan Honda: Kisah Negosiasi yang Gagal
Apakah mungkin Gigi Dall’Igna pernah hampir bergabung dengan HRC? Mungkin terdengar mustahil, tetapi negosiasi serius antara Dall’Igna dan Honda pernah terjadi. Kisah ini mengungkap motif serta syarat yang diajukan untuk kolaborasi yang bisa saja mengubah sejarah MotoGP.
Ketika Marc Marquez berada di puncak keputusasaan, Honda menyadari perlunya langkah radikal untuk mempertahankan sang bintang. Jawabannya? Merekrut Gigi Dall’Igna seorang insinyur paling sukses di era MotoGP modern.
Di tahun 2023, Honda tengah berada dalam krisis. RC213V tidak lagi kompetitif meski Marquez telah kembali setelah masa pemulihan panjang. Keadaan ini memicu Honda untuk mengambil langkah drastis. Mereka berusaha menggoda Dall’Igna, yang saat itu menjadi tolok ukur kesuksesan MotoGP bersama Ducati.
Dall’Igna membawa Ducati ke puncak dengan strategi inovatifnya. Insinyur asal Italia itu berhasil memenangkan gelar juara dunia bersama Pecco Bagnaia pada 2022 dan 2023 serta Jorge Martin pada 2024 dan memimpin Ducati menuju dominasi MotoGP. Jika Dall’Igna pindah ke Honda, itu akan menjadi guncangan besar dalam dunia balap motor.
Namun, mengapa Dall’Igna yang berada di posisi puncak bersama Ducati, mempertimbangkan pindah ke Honda? Jawabannya sederhana yakni tantangan baru. Dall’Igna dikenal sebagai sosok yang tidak takut meninggalkan zona nyaman. Sebelumnya, dia berhasil membawa Aprilia keluar dari masa sulit sebelum bergabung dengan Ducati.
Dalam negosiasi tersebut, Dall’Igna mengajukan beberapa syarat utama:
- Kendali Penuh
Dall’Igna menginginkan otoritas absolut atas proyek MotoGP Honda, termasuk keputusan teknis dan manajemen tim insinyur Jepang. - Kunjungan Rutin ke Jepang
Gigi juga meminta untuk dapat mengawasi langsung pengembangan motor di markas Honda setidaknya sebulan sekali. - Bukan Soal Uang
Meski uang bukan faktor utama, Marc Marquez bahkan menawarkan untuk menyesuaikan kontraknya demi menyediakan dana tambahan agar Honda dapat merekrut Dall’Igna.
Marquez sangat yakin bahwa Dall’Igna adalah kunci untuk mengembalikan kejayaan Honda.
Kegagalan Negosiasi dan Dampaknya
Sayangnya, negosiasi tersebut tidak mencapai kesepakatan. Ada beberapa kemungkinan alasan:
- Honda tidak memberikan kendali penuh yang diminta Dall’Igna.
- Tidak tercapainya kesepakatan finansial.
- Dall’Igna ragu terhadap janji-janji Honda.
Akibat kegagalan ini, Honda tidak hanya kehilangan Dall’Igna tetapi juga Marquez yang kemudian bergabung dengan Ducati. Sponsor utama Honda Repsol, juga mengakhiri kemitraan setelah tiga dekade.
Setelah itu, Honda mencoba merekrut nama-nama besar di dunia balap termasuk Fabiano Sterlacchini dan Romano Albesiano. Akhirnya Honda berhasil mengamankan jasa Albesiano sementara Sterlacchini ditunjuk menjadi Direktur Teknis Aprilia yang baru untuk menggantikannya.
Meski negosiasi dengan Dall’Igna gagal, kisah ini menunjukkan betapa besarnya ambisi Honda untuk kembali ke puncak. Namun, kegagalan tersebut memicu efek domino yang mengubah peta kekuatan di MotoGP. Kisah ini menjadi pelajaran penting bagi dunia balap motor, bahwa strategi dan keputusan besar sering kali ditentukan oleh detail kecil.