Home Otomotif Denza D9 Bakal Dibanderol Lebih Terjangkau?

    Denza D9 Bakal Dibanderol Lebih Terjangkau?

    BYD Denza D9 VOI
    BYD Denza D9 VOI

    RiderTua.com – BYD sudah berencana untuk membawa Denza D9 ke Indonesia, termasuk mereknya yang akan menjadi merek baru lainnya disini. Nantinya model ini akan menjadi mobil MPV bertenaga listrik yang bisa menantang sejumlah kompetitornya seperti Zeekr 009. Meski Denza D9 bakal dijual sebagai mobil mewah, BYD memastikan kalau harganya bakal dibuat lebih terjangkau dari rival sekelasnya. Tentunya agar modelnya dapat menarik perhatian konsumen di pasarnya.

    Denza D9 akan Segera Dijual di Indonesia

    Melihat dari desainnya ketika pertama kali ditampilkan ke publik, memang Denza D9 sudah menjadi calon mobil mewah yang begitu menjanjikan untuk dijual di Indonesia. Namun BYD belum juga menjualnya karena masih harus melakukan sejumlah persiapan penjualannya, termasuk menyiapkan mereknya. Sebab Denza akan dihadirkan sebagai merek tersendiri dari BYD, termasuk memiliki dealer-nya sendiri.

    D9 memang sudah dipastikan akan menjadi MPV mewah, sehingga banyak yang menduga modelnya bakal dibanderol cukup mahal hingga melebihi Rp 1 miliar, atau bahkan mencapai Rp 1,5 miliar. Soal itu, BYD akan mengusahakan untuk menjualnya dengan harga kurang dari itu, tentunya agar modelnya dapat bersaing di pasarnya. Walau bakal dibanderol lebih terjangkau, jelas mereka takkan mengurangi fitur yang dimiliki oleh Denza D9.

    BYD Denza D9 Business Wire
    BYD Denza D9 Business Wire

    Bersaing Dengan Kompetitor

    Jika melihat banderolnya di Thailand, D9 dibanderol mulai dari Rp 927 jutaan sampai Rp 1,2 miliar. Bahkan kalaupun harganya masih melebihi Rp 1 miliar, harga paling mahalnya masih cukup murah dan lebih terjangkau ketimbang kompetitornya yang sudah mencapai angka Rp 1,5 miliar, bahkan Rp 2 miliar sekalipun. Inilah yang membuat BYD cukup yakin untuk dapat menjual model MPV dari Denza ini di Indonesia.

    Soal potensinya untuk dirakit lokal masih belum ada untuk sekarang, meskipun jika pabrik produksi BYD sudah selesai dibangun dan bisa beroperasi. Itupun tergantung dari keputusan pihak prinsipal.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini