Home MotoGP Jorge Martin : Jika Saya Berada di Tim Pabrikan Ducati Mungkin Nasib...

    Jorge Martin : Jika Saya Berada di Tim Pabrikan Ducati Mungkin Nasib Saya akan Seperti Bastianini

    Jorge Martin - Pecco Bagnaia
    Jorge Martin - Pecco Bagnaia

    RiderTua.com – Ketika Jorge Martin memutuskan bergabung dengan Aprilia usai GP Mugello 2024, banyak yang mengira peluangnya meraih gelar dunia MotoGP akan pupus. Namun fakta berkata lain. Ducati tetap memberikan dukungan penuh kepada pembalap tim Pramac tersebut hingga akhirnya dia berhasil menaklukkan juara bertahan Francesco Bagnaia dengan selisih 10 poin.

    “Ducati menjadi kunci. Meski mereka tidak memilih saya untuk tahun depan, mereka tetap memberikan saya kesempatan bertarung dengan perlengkapan yang sama. Saya sangat berterima kasih kepada (CEO Ducati) Claudio Domenicali,” ujar Martin usai memenangkan gelar MotoGP 2024.

    Jorge Martin : Jika Saya Berada di Tim Pabrikan Ducati Mungkin Nasib Saya akan Seperti Bastianini

    Awalnya banyak pihak meragukan Ducati akan memberikan peluang yang fair kepada Martin, terutama setelah dia tidak mendapatkan kursi tim pabrikan yang malah diberikan kepada Marc Marquez. Namun, Ducati membuktikan profesionalisme mereka dengan tetap mendukung Martin di musim terakhirnya bersama tim Pramac dan Ducati.

    Martin bukan sekali ini saja diabaikan Ducati. Pada akhir 2022, rider asal Madrid Spanyol itu juga kalah dalam perebutan kursi pabrikan dari Enea Bastianini. Di musim debutnya pada 2021, meski mengalami cedera serius Martin berhasil memenangkan balapan MotoGP pertamanya. Namun, musim 2022 menjadi titik sulit baginya karena masalah performa motor.

    “Awalnya semua orang bilang saya adalah bintang masa depan. Tapi 2022 sangat berat. Ducati berada di bawah tekanan besar dan mereka harus memilih (Bastianini),” kenang Martinator.

    Jorge Martin
    Jorge Martin

    Kemenangan Bersama Pramac

    Meski begitu, Martin tetap bersama Pramac dengan dukungan pabrikan dan berhasil membuat sejarah sebagai pebalap tim non-pabrikan pertama yang memenangkan gelar MotoGP.

    Bagi Martin, memenangkan gelar dunia MotoGP bersama Pramac adalah sesuatu yang istimewa. “Saya tidak pernah ingin membuktikan Ducati salah. Saya hanya fokus pada diri sendiri dan tim saya. Keputusan Ducati memilih Bastianini justru membawa saya meraih gelar ini bersama Pramac. Mungkin jika saya di tim pabrikan, itu akan terjadi seperti Enea. Saya tidak tahu. Mungkin itu bukan tempat saya. Hidup memang seperti ini dan saya senang saya memenangkannya bersama Pramac,” tegas rider berusia 26 tahun itu.

    Martin mengaku bahwa memenangkan gelar bersama Pramac, tim yang selalu mendukungnya adalah pencapaian yang lebih bermakna dibandingkan jika dia berada di tim pabrikan.

    Babak Baru Bersama Aprilia

    Kini, Martin memulai babak baru bersama Aprilia. Debutnya dalam tes MotoGP di Barcelona menunjukkan hasil yang menjanjikan, meski dia masih beradaptasi dengan motor barunya. Sementara itu, Pramac juga memasuki era baru dengan Yamaha sebagai mitra mereka untuk musim depan.

    Kisah Jorge Martin adalah bukti bahwa dengan dedikasi dan dukungan yang tepat, seorang pembalap bisa meraih kesuksesan bahkan dalam situasi yang tampaknya tidak mendukung. Gelar MotoGP 2024 yang diraih Martin tidak hanya mencatatkan sejarah, tetapi juga mengubah cara dunia melihat peran tim non-pabrikan di kejuaraan ini.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini