RiderTua.com – Ducati dihadapkan pada tantangan baru, bukan hanya di lintasan MotoGP tetapi juga dalam persaingan citra publik. Jika Jorge Martin memenangkan gelar dunia tahun ini, dia berpeluang membawa nomor #1 ke Aprilia pada 2025. Kemungkinan Aprilia akan memasang nomor 1 di motor mereka, sehingga hal ini akan memberikan keuntungan PR (Public Relations) yang signifikan bagi Aprilia, sementara Ducati mungkin akan tertinggal.
Davide Tardozzi (manajer tim Ducati) menegaskan bahwa tim tetap bangga jika Martin berhasil merebut gelar dunia karena yang tertulis dalam sejarah dia menang untuk Ducati bukan Aprilia. Namun Michael Laverty dari TNT Sports mengatakan bahwa Ducati sebenarnya akan ‘kalah dalam persaingan PR’ jika Aprilia memanfaatkan kemenangan Martin dengan memajang nomor 1 di motor mereka. Menurutnya, Aprilia pasti akan memanfaatkan kesempatan ini untuk menarik perhatian publik dan memperkuat posisi mereka.
“Itu akan menyakitkan, tidak diragukan lagi. Sebanyak apa pun Ducati menutupinya dengan mengatakan bahwa Martin adalah juara dunia bersama Ducati dalam sejarah, mereka akan kalah dalam persaingan PR tahun depan,” tegas Laverty.
Ducati akan Kalah dalam Persaingan ‘PR’ dengan Aprilia

Saat ini Francesco Bagnaia, juara dunia MotoGP dua musim terakhir sedang berusaha mempertahankan gelarnya meski tertinggal 24 poin dari Jorge Martin. Dalam situasi ini Ducati tidak banyak memiliki dukungan di grid, terutama dari Enea Bastianini. Rekan setim Bagnaia itu tidak ‘berhutang’ apa pun kepada Ducati karena akan berpindah ke KTM tahun depan. Di sisi lain, Marc Marquez yang akan menjadi rekan setim Bagnaia tahun depan, sepertinya juga tidak akan terlibat dalam perebutan gelar.
Laverty menegaskan, “Ducati tidak bisa memaksakannya. Mereka tidak bisa memaksa Enea untuk membantu. Martin lebih konsisten dengan lebih sedikit kesalahan. Mereka memiliki juara dunia ganda, tetapi ini bukan tahunnya Pecco.”
Menariknya, tim satelit Ducati ‘Pramac’ berada di ambang kemenangan besar. Tim milik Paolo Campinoti itu berpeluang besar mengalahkan tim utama Ducati dan meraih gelar dunia MotoGP. Ini akan menjadi pencapaian luar biasa bagi Pramac, yang akan beralih menjadi tim satelit Yamaha mulai 2025.
Neil Hodgson mengungkapkan bahwa kemenangan Pramac sebagai tim satelit melawan tim pabrikan akan sangat mengejutkan. Dia menyebut bahwa tidak ada tim satelit yang pernah memenangkan gelar MotoGP di era modern ini. Jika Pramac berhasil, ini akan menjadi pencapaian besar yang mengubah sejarah MotoGP.
“Ini luar biasa. Mereka adalah tim satelit dan mereka tidak memiliki jumlah personel yang sama. Ini merupakan langkah maju yang cukup besar menuju tim pabrikan penuh. Itu tidak pernah terjadi, selama ini tidak pernah ada tim satelit yang memenangkan gelar MotoGP. Saya tahu Valentino Rossi menang pada tahun 2001 dengan motor pabrikan penuh,” pungkas Hodgson.
Akhir musim ini akan menjadi ujian besar bagi Ducati, baik dalam menjaga posisi sebagai juara di lintasan maupun mempertahankan citra mereka di luar lintasan.