RiderTua.com – Alex Rins merasa bahwa Yamaha belum berhasil memberikan motor dengan pengaturan yang sesuai dengan gaya balapnya. Sementara Fabio Quartararo tampak lebih nyaman dan konsisten, terutama dalam pengereman, Rins merasakan perbedaan signifikan yang membuatnya tertinggal.
Dalam beberapa minggu terakhir, Fabio Quartararo secara konsisten berada di dekat posisi 10 besar, bahkan berhasil finis di antara sembilan besar dalam empat dari lima Grand Prix terakhir. Namun, situasi berbeda dialami oleh Rins yang justru terjebak di papan bawah dengan motor Yamaha keduanya.
Tertinggal dari Fabio Quartararo, Alex Rins Frustrasi : Motor Yamaha Tidak Sesuai dengan Gaya Balapnya
Kebingungan jelas terlihat di wajah Rins, yang mengaku belum pernah mendapatkan set-up motor yang memberinya perasaan nyaman di lintasan. Ia mengungkapkan kepada sejumlah media, termasuk Motorsport.com, bahwa tim Yamaha seolah-olah belum mampu memberikan konfigurasi yang tepat untuk gaya membalapnya. Baginya, ini merupakan hambatan besar yang membatasi performanya.

“Motor tidak bisa memberikan apa yang saya butuhkan, mereka tidak berhasil menyiapkan set-up yang membuat saya nyaman,” keluh Rins, merujuk pada kesulitan yang terus ia hadapi di lintasan.
Meski demikian, Rins mengakui bahwa masalah ini bukan sepenuhnya kesalahan Yamaha. Ia juga tidak tahu apakah tim mengalami kesulitan dalam menerjemahkan masukan yang ia berikan setiap kali kembali dari trek. Namun, ia menegaskan bahwa Yamaha adalah tim pabrikan yang memiliki sumber daya terbaik, dan tidak ada yang salah dalam situasi ini.
Menurut Rins: Fabio pernah memenangkan gelar dan banyak membalap dengan motor Yamaha ini, tapi sekarang dia juga mengalami kesulitan. Ada alasannya untuk itu, tambahnya, merujuk pada fase transisi yang saat ini sedang dialami Yamaha.
Rins optimis dengan perubahan yang akan terjadi tahun depan, terutama dengan masuknya David Muñoz sebagai mekanik barunya. Ia juga menyebutkan bahwa Fabio Quartararo akan mengalami perubahan serupa di timnya.
Keterbatasan Yamaha Terhadap Rins Terlihat Jelas
Hari pertama di GP Thailand menjadi cerminan dari betapa sulitnya situasi yang dihadapi Rins. Meskipun telah berulang kali mencoba memberikan masukan terbaik kepada tim Yamaha, ia merasa motor yang diberikan tidak sesuai dengan gayanya. Ia mengakui bahwa meniru pengaturan motor Quartararo bukanlah solusi, karena gaya membalap mereka berbeda. Sebagai perbandingan, ia menyebut Marc Marquez yang harus menyesuaikan diri dengan Ducati setelah lama di Honda.
Dengan sasis yang berbeda dari rekan setimnya, Rins merasakan ketidaknyamanan yang lebih besar, terutama di zona pengereman. Meski harus menggunakan sasis yang sama pada hari Sabtu, Rins tidak terlalu yakin dengan keputusan ini, mengingat ia pernah mencobanya dan merasa tidak nyaman.
Frustrasi kian terasa saat Rins menjelaskan betapa sulitnya mengendalikan motornya di tikungan. Meskipun mencoba strategi berbeda dengan menggunakan ban keras di depan, ia tetap kesulitan memperlambat motor dan sering melebar, membuatnya kehilangan banyak waktu.
Dalam usahanya untuk mendapatkan kecepatan, Rins memutuskan untuk mengikuti jejak Quartararo di lintasan, namun hasilnya tetap tidak memuaskan. Ia menyadari bahwa meskipun mencoba mengerem di titik yang sama dengan Quartararo, ia selalu berakhir tiga hingga empat meter di luar jalur.
Dengan kondisi seperti ini, Rins akhirnya harus mengambil keputusan untuk menggunakan sasis yang sama dengan Quartararo pada sesi Sabtu. Namun, ia mengakui bahwa hal tersebut bukan pilihan ideal baginya, karena masih ada ketidaknyamanan yang belum teratasi.
Kendati begitu, Rins tetap berharap agar tim Yamaha bisa memperbaiki masalah ini secepat mungkin, sehingga ia dapat tampil lebih kompetitif di sisa akhir pekan GP Thailand.