RiderTua.com – Pecco Bagnaia berencana untuk menggunakan sprint di Australia untuk memperkecil defisit poin dari Jorge Martin. Pembalap Ducati Lenovo itu menjelaskan, “Setelah latihan dengan waktu terbatas pada hari Jumat, kami memiliki rencana untuk meningkatkan performa hari Sabtu. Namun pada akhirnya kami mengambil langkah mundur. Yang, saya yakin, terutama karena anginnya sangat kencang, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kemarin.”
Pecco menambahkan bahwa angin membuat kontrol roda depannya sangat buruk di tikungan cepat. “Sangat ringan dan berisiko, sensasinya lebih buruk dan waktunya lebih lambat. Kemudian saya mencoba mengoptimalkannya dalam balapan, tetapi gagal,” ungkap rider asal Turin Italia itu.
Pecco Bagnaia : Banyak Hewan Berseliweran, Kita Tidak Dapat Mengabaikannya Kita Harus Membicarakannya
Meskipun start dengan baik, faktanya Francesco Bagnaia tidak mampu memberikan tekanan dalam sprint race 13 lap. “Ketika saya berada di belakang Jorge Martin, jelas saya mencoba untuk memperpendek gap. Saya mengambil risiko yang sangat tinggi selama beberapa lap dan ketika saya menyadari bahwa itu juga gagal, saya harus menerimanya. Tetapi tidak perlu dipertanyakan lagi, saya tidak senang dengan hasil sprint tersebut,” ujar rider murid VR46 Academy itu.

Setelah finis di posisi ke-4, juara bertahan itu memiliki pandangan realistis tentang penampilannya dalam sprint di Phillip Island. “Kami tidak dapat memperoleh hasil yang lebih baik hari ini. Kami telah melihat semua data, Jorge hanya mempermainkan kami hari ini. Kecepatannya sangat kuat. Hal yang sama juga terjadi pada Marc. Di atas segalanya, Jorge menunjukkan performa yang benar-benar konsisten, dia mampu mengendalikan balapan dengan sempurna tanpa henti hingga akhir. Saya benar-benar kehilangan cengkeraman yang nyata setelah lap ke-6,” ungkap Pecco.
Untuk balapan pada hari Minggu, rekan setim Enea Bastianini itu mengatakan, “Meskipun belum jelas pilihan ban terbaik, kami telah memahami di mana letak perbaikannya. Saya juga berharap besok angin akan lebih tenang.”
Selain itu Pecco Bagnaia juga mengomentari situasi kritis di awal lap pemanasan. “Kami baru menempuh jarak 200 meter ketika ada sekawanan burung camar. Kami tidak menabrak hewan apa pun, tetapi lintasannya sangat sempit dan itu bukannya tanpa bahaya. Ini perasaan yang ambivalen. Kami semua senang datang ke sini, ini lintasan balap yang fantastis. Tetapi pada saat yang sama, kami selalu dihadapkan dengan kehidupan hewan di sini. Kita tidak dapat mengabaikannya dan mungkin kita perlu membicarakannya lebih lanjut di masa mendatang,” tegas juara dunia 3 kali itu.
Sebagai informasi, di hampir setiap sesi selalu ada hewan yang berseliweran seperti burung camar, kelinci, atau hewan penghuni pulau lainnya. Sayangnya, hewan/burung yang tersangkut di fairingmotor atau layar fairing yang pecah adalah hal yang biasa terjadi di Phillip Island.