RiderTua.com – Pada konferensi pers hari Kamis menjelang GP Australia, Pedro Acosta diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada dua kandidat peraih gelar dunia MotoGP 2024 Jorge Martin dan Pecco Bagnaia. Setelah berpikir sejenak rookie dari tim GASGAS Tech3 itu bertanya kepada keduanya, “Akankah pabrikan (Ducati) ‘cawe-cawe’ dalam perebutan gelar?”
Latar belakang pertanyaan Acosta salah satunya menyangkut fakta bahwa pemimpin klasemen saat ini Martin membalap untuk tim satelit Pramac sedangkan juara bertahan saat ini Bagnaia di tim pabrikan Ducati. Selain itu juga mengacu pada fakta bahwa Martin (pindah ke tim pabrikan Aprilia) dan Pramac (bergabung dengan Yamaha) akan meninggalkan Ducati pada akhir musim ini.
Pedro Acosta Bertanya kepada Martin dan Bagnaia, Akankah Ducati ‘Cawe-cawe’ dalam Perebutan Gelar?

Jorge Martin menjawab, “Saya mengerti mengapa mengajukan pertanyaan ini, itu karena mereka memikirkannya. Namun bagi saya, saya tidak bisa mengendalikannya jadi saya tidak akan fokus pada hal itu. Saya akan fokus pada balapan. Saya harap tidak. Namun saya akan fokus pada apa yang bisa saya kendalikan, yaitu balapan dengan kecepatan 100 persen dan berusaha untuk melaju kencang.”
Sementara itu Pecco Bagnaia menegaskan bahwa jika Ducati ingin memengaruhi kejuaraan maka dia akan diizinkan menggunakan sasis baru yang disukainya pada tes Misano untuk balapan. Sebaliknya, yang terjadi Ducati malah memblokir pembaruan teknis lebih lanjut musim ini agar tidak memengaruhi performa.
Rider asal Turin Italia itu menegaskan, “Menurutku jika mereka mau membantu saya, di Misano saya bisa mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari paket yang sudah kami miliki. Karena kami mencoba sasis baru. Dan sasisnya belum siap untuk semua rider, jadi kami belum menggunakannya. Juga karena memang seperti ini adanya.”

Pecco melanjutkan bahwa Gigi Dall’Igna selalu jelas tentang itu. Ini sudah dilakukan sejak Pecco mulai membalap dengan Ducati dan bahkan lebih dalam dua musim terakhir. “Tim Lenovo dan Pramac memiliki paket yang sama. Tidak lebih, tidak kurang. Atau jika saya memiliki sesuatu yang baru, semua pembalap juga memiliki sesuatu yang baru. Menurutku itu strategi yang berbeda dibandingkan dengan pabrikan lain, tetapi itu adalah strategi yang menempatkan Ducati seperti saat ini. Ducati sangat kompetitif karena alasan itu, karena strategi itu. Saya tidak berpikir dan saya tidak percaya bahwa mereka akan mengubah sesuatu pada motor sampai balapan di Valencia,” tegas murid Valentino Rossi itu.
Martin ingin mengukir sejarah sebagai pembalap tim satelit pertama yang memenangkan gelar dunia di era MotoGP. Rider asal Madrid Spanyol itu kini unggul 10 poin atas Bagnaia dengan 4 seri tersisa.