Home MotoGP Max Bartolini : Sebagai Satu-satunya Pabrikan dengan Mesin In-line di MotoGP, Yamaha...

    Max Bartolini : Sebagai Satu-satunya Pabrikan dengan Mesin In-line di MotoGP, Yamaha Tidak Punya Referensi

    Massimo 'Max' Bartolini
    Massimo 'Max' Bartolini

    RiderTua.com – Yamaha memutuskan akan pindah ke mesin V di masa mendatang. Max Bartolini (Direktur Teknis) mengungkapkan bahwa pihaknya akan mempelajari lebih lanjut tentang latar belakang ‘dapur pacu’ baru Yamaha MotoGP karena proyek V4 masih dalam tahap awal. “Setelah keputusan untuk mengembangkan V4 dibuat, konstruksi pun dimulai. Tahap ini masih berlangsung. Saat ini belum ada yang nyata, oleh karena itu tidak ada yang dapat kami kendarai di pengujian apalagi motor yang menyertainya,” ujar Max.

    Bartolini menegaskan pentingnya keputusan untuk menggunakan mesin V4. Dia menjelaskan bahwa harus memahami bahwa ini bukan hanya tentang penerapan mesin baru. Keputusan untuk menerapkan penggerak V4 berarti membangun motor MotoGP yang benar-benar baru. “Saya ulangi, sepenuhnya baru. Tidak mungkin untuk melihat penggerak secara terpisah. Dalam praktiknya, tidak mungkin untuk memasang mesin yang baru dikembangkan ke motor saat ini dan kemudian langsung mengujinya,” ujarnya.

    Max Bartolini : Sebagai Satu-satunya Pabrikan dengan Mesin In-line di MotoGP, Yamaha Tidak Punya Referensi

    Fabio Quartararo - Yamaha
    Fabio Quartararo – Yamaha

    Massimo Bartolini melanjutkan, “Sekarang kami harus menerapkan mesin dengan konsep V4 dan membangun motor yang sesuai. Setelah semua ini selesai, tahap pengujian akan dimulai dan baru setelah itu perbandingan dapat dilakukan antara dua motor balap yang sama sekali berbeda. Ketika kami dapat memastikan keunggulan motor V4, masuk akal untuk berpikir membawa mesin ini ke balapan. Peraturan akan memungkinkan kami untuk pindah dari 4-silinder in-line ke konsep V4 selama musim ini, tetapi penggunaan V4 yang baru harus dipersiapkan dengan sempurna terlebih dulu. Tidak ada jalan mundur atau maju.”

    Ada alasan lain Yamaha memutuskan untuk mengembangkan mesin V4. “Saya dapat mengatakan bahwa kami tidak memutuskan ini berdasarkan performa mesin. Justru sebaliknya. Dari kerja sama dengan divisi teknik perancang Luca Marmorini, kami tahu betul keunggulan mesin in-line dan masih banyak potensi pada mesin saat ini. Tetapi tujuannya berbeda,” ungkap Max.

    Direktur teknis asal Italia itu menambahkan bahwa pada akhirnya Yamaha harus menyadari bahwa sebagai satu-satunya pabrikan dengan mesin in-line, mereka tidak memiliki referensi. Itu tidak hanya berlaku untuk area sasis tetapi juga ban. “Semuanya saling terhubung. Dan pada titik ini, pertimbangan strategis juga ikut berperan. Faktanya adalah, kami berada dalam kejuaraan dunia yang sangat menantang di mana semua pabrikan rival lebih menyukai konsep V4. Dalam hal performa mesin, kedua konsep tersebut sangat mirip tetapi ada lebih banyak kebebasan dalam desain motor,” jelas mantan teknisi Ducati itu.

    Apakah pendapat Andrea Dovizioso juga berpengaruh dalam keputusan Yamaha untuk menggunakan mesin V4? “Itu murni teoritis. Karena kita tidak dapat berbicara tentang perbandingan yang sebenarnya. Yamaha V4 belum ada,” tegas Max.

    Karena cakupan proyek yang sangat besar, peluncuran prototipe Yamaha V4 dalam jangka pendek adalah hal yang mustahil dilakukan. Karena sebagian besar energi saat ini, masih difokuskan untuk menjalani musim saat ini dan awal musim 2025 dengan 4 Yamaha M1 di grid start.

    “Saat ini merupakan fase yang sangat menarik, karena kami akan segera memperluas seluruh proyek pengembangan M1 dengan Pramac. Saya sudah sangat bersemangat untuk melakukan uji coba di Valencia dengan 4 pembalap di 4 Yamaha M1,” pungkas Max Bartolini sambil tersenyum.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini