RiderTua.com – Davide Brivio dulunya adalah manajer tim ayah Ryota Haga, Noriyuki Haga, ketika dia berkompetisi di SBK untuk Yamaha pada tahun 1998, dan mereka tetap berteman dekat sejak saat itu. Setelah Noriyuki Haga pindah dari Italia ke Jepang pada tahun 2020, keluarga Haga rupanya diundang ke paddock balapan MotoGP Jepang setiap tahun melalui pengaturan Brivio.
Karena hubungan tersebut, stiker Ryota Haga ditempel di track house motor Aprilia, dan keduanya berlomba di MotoGP di panggung Motegi yang cerah. Ini adalah episode yang menyadarkan kita bahwa balapan juga merupakan penghubung antar manusia.
Jejak Emosional di Balik Balapan: Ryota Haga dan Davide Brivio, Koneksi yang Mengharukan di Panggung MotoGP
Setiap balapan di lintasan MotoGP bukan hanya soal kecepatan dan kemenangan, tetapi juga kisah-kisah persahabatan, kenangan, dan hubungan yang lebih dalam dari sekadar kompetisi. Salah satu kisah yang mengharukan adalah tentang Ryota Haga, putra dari legenda balap Superbike (SBK), Noriyuki Haga, yang meninggalkan jejak emosional di panggung MotoGP berkat hubungan erat keluarganya dengan Davide Brivio (manager tim Trachouse).

Davide Brivio, sosok veteran yang kini dikenal sebagai salah satu tokoh penting di dunia MotoGP, dulunya adalah manajer tim Noriyuki Haga ketika ia berkompetisi di World Superbike untuk Yamaha pada tahun 1998. Sejak saat itu, Brivio dan Haga tetap bersahabat erat. Ketika Noriyuki Haga pindah kembali ke Jepang pada tahun 2020, hubungan ini tetap terjalin erat. Keluarga Haga bahkan kerap diundang ke paddock balapan MotoGP Jepang setiap tahunnya, berkat undangan istimewa dari Brivio.
Koneksi emosional antara Brivio dan Haga tidak hanya sekadar undangan untuk menyaksikan balapan. Ada sebuah penghormatan yang lebih dalam di balik setiap momen di Motegi. Tahun ini, stiker Ryota Haga, putra Noriyuki, dengan bangga terpampang di track house motor Aprilia, sebuah penghargaan kecil namun penuh makna. Pada hari yang cerah di Motegi, kehadiran stiker ini mengingatkan kita bahwa balapan bukan sekadar adu cepat di lintasan, tetapi juga penghubung hati dan manusia.
Kisah Ryota Haga menyimpan tragedi yang menghantam dunia balap dengan penuh duka. Putra Noriyuki, yang menunjukkan potensi besar untuk mengikuti jejak sang ayah, secara tragis meninggal dunia setelah balapan. Kepergian Ryota menjadi momen yang sangat memilukan bagi keluarganya dan komunitas balap yang selalu mendukungnya. Kehadiran Brivio yang terus memberikan penghargaan pada keluarga Haga menjadi simbol betapa balapan bukan sekadar olahraga, tetapi juga penghubung bagi jiwa-jiwa yang terikat oleh kecepatan, persahabatan, dan kehilangan.
Episode ini menjadi pengingat bahwa di balik suara deru mesin dan gemuruh penonton, ada cerita-cerita manusiawi yang sangat dalam. Kisah Ryota Haga dan Davide Brivio adalah contoh nyata bahwa MotoGP tidak hanya menyatukan para pembalap di lintasan, tetapi juga membentuk ikatan yang melampaui batas lintasan balap, hingga ke kenangan dan perasaan yang terus hidup meski sang pembalap telah tiada.