RiderTua.com – Meski berstatus sebagai pendatang baru di Mandalika, Pedro Acosta tidak terpengaruh dengan hal itu. Bahkan rookie dari tim GASGAS Tech3 itu mampu menempati posisi ke-4 di FP1 pagi hari tertinggal lebih dari 0,5 detik dari pembalap tercepat Franco Morbidelli. Pembalap Spanyol itu sempat crash di pagi hari setelah melakukan kesalahan di FP1.
Di sesi sore hari, performa Acosta menurun sehingga turun ke posisi ke-8, meskipun dia mampu memperkecil ketertinggalannya dari Enea Bastianini yang mencetak waktu tercepat. Acosta melaju di kisaran 0,1 detik dalam 10 besar. Ketika pembalap asal Murcia Spanyol itu bertahan di bawah 1:30 menit, posisi ke-8 pun berhasil diamankannya.
Pedro Acosta : Sama Sekali Tidak Kecewa dengan Motor Saya

Meskipun demikian, Pedro Acosta masih melihat banyak waktu untuk perbaikan. “Secara keseluruhan, yang paling kurang adalah kemampuan untuk melakukan satu fast lap. Semakin pendek gapnya, semakin sulit,” tegas rookie berusia 20 tahun itu.
Pada saat yang sama, Acosta menekankan, “Secara keseluruhan, saya sama sekali tidak kecewa dengan motor saya. Kami berhasil mencapai konsistensi kelas satu. Itu selalu menjadi target, untuk konsisten berada di posisi 5 besar. Dan itulah posisi kami saat ini. Saya sangat senang dengan bagaimana keadaan berjalan. Hari ini kami juga mengambil langkah yang tepat. Hari Jumat yang sangat menyenangkan.”
“Saya juga melihatnya sebagai pertanda baik bagi motor kami bahwa kami sering kali mampu mengelola dengan baik ban soft. Jika kami dapat memanfaatkannya dengan lebih baik, terutama dalam sprint, itu akan menjadi langkah selanjutnya,” pungkas rekan setim Augusto Fernandez (berada di posisi ke-21 dalam latihan hari Jumat) itu. Sedangkan duo tim pabrikan KTM, Brad Binder menempati posisi ke-14 dan Jack Miller ke-16. Ini artinya, Acosta satu-satunya pembalap KTM yang mampu langsung masuk ke Q2.
Acosta sudah pernah merasakan ‘manis’nya podium teratas di Mandalika. Pada 2023, dia memenangkan balapan Moto2 untuk tim KTM-Ajo. Meskipun mengawali GP Indonesia dengan baik, semuanya menunjukkan bahwa ‘Hiu Mazzaron’ itu harus puas dengan peran sebagai pengejar tahun ini.