RiderTua.com – Pol Espargaro tampil sebagai wildcard di GP San Marino dengan menunggangi prototipe KTM RC16. Kemudian motor tersebut diserahkan kepada duo tim pabrikan tahun depan Brad Binder dan Pedro Acosta pada tes di Misano pada hari Senin. Sebagai informasi, motor ini telah dikembangkan dua tes rider KTM Pol Espargaro dan Dani Pedrosa selama tahun 2024.
Sebelum tes, Pol Espargaro mengungkapkan, “Bersama Dani, kami memiliki jalur kerja yang berbeda dari tim balap. Tidak masuk akal untuk melakukan wild card dengan motor yang sama yang mereka gunakan sekarang. Karena kami perlu mencari tahu hal-hal lain dan menemukan masalah lain, untuk menjadi lebih baik.”
Pol Espargaro : Motor yang Saya Gunakan untuk Balapan, Tidak 100 Persen akan Menjadi Motor Masa Depan
Pol Espargaro menambahkan, “Motor yang saya gunakan untuk balapan, tidak 100 persen akan menjadi motor masa depan. Itu hanya motor dengan set-up yang berbeda, aerodinamis yang berbeda, parameter mesin yang berbeda. Tetapi pada akhirnya, mereka harus memilih. Dan penting bagi mereka untuk menjajalnya pada tes hari Senin, untuk memastikan kembali bahwa pekerjaan kami di tim penguji baik-baik saja dan mereka menyukainya.”
Setelah mengendarai motor prototipe tersebut pada tes Misano hari Senin, Brad Binder mengatakan, “Karakter motornya sedikit berbeda. Semuanya, motor ini jauh lebih kalem dan rasanya sangat aneh. Rasanya seperti tidak akan ke mana-mana, tetapi kemudian ketika melihat catatan waktu, itu sangat cepat!”
Prototipe yang digunakan Pol Espargaro atau Dani Pedrosa tidak hanya tampak berbeda secara visual berkat beberapa aerodinamis swingarm yang radikal, tetapi juga terdengar berbeda karena apa yang tampak seperti urutan pengapian silinder yang direvisi.

“Media mengatakan spesifikasi mesin. Saya tidak mengatakan itu! Itu paket lengkap perubahan,” ujar Pollycio mengelak.
Sebagai pembalap MotoGP yang pernah meraih podium untuk Yamaha, Honda, dan KTM, Pol Espargaro menyoroti ‘pengereman’ sebagai satu area yang mendapat perhatian khusus. “Selama balapan, masalah yang dihadapi semua pabrikan adalah pengereman. Karena ban depan menjadi sangat panas, bertekanan tinggi ketika berada di belakang motor lain. Jadi kita perlu menghentikan motor dengan katakanlah cara yang berbeda. Kami sedang mengerjakan itu, berbagai elektronik, aero seperti yang kita lihat beberapa di antaranya cukup jelas dan juga di bagian mesin. Kami melakukan pekerjaan yang cukup baik,” ungkap rider berusia 33 tahun itu.
Akselerasi adalah bagian penting lainnya. Pol Espargaro menjelaskan tidak ada satu prototipe 2025 yang definitif tetapi beberapa kombinasi suku cadang baru, beberapa di antaranya dipasang ke motor balap 2024 untuk seri terakhir. “Tes hari Senin juga penting karena para pembalap perlu mencoba berbagai hal berbeda pada motor mereka saat ini,” ujar suami Carlota Bertran itu.
Rookie Pedro Acosta yang akan bergabung dengan Brad Binder di tim pabrikan KTM tahun depan, tampil cepat sepanjang tes hari Senin dan berhasil meraih posisi ke-4 di belakang tiga pembalap Ducati. Rider berusia 20 tahun itu mencoba tiga motor berbeda, kemudian mengonfirmasi bahwa dia masih mencari peningkatan pada motor tahun 2024.
“Kami mencoba banyak hal aerodinamis, kami mencoba kombinasi elektronik. Karena tidak masalah jika saya melaju kencang dengan motor baru (RC16 2025), jika saya perlu mengakhiri musim dengan motor yang saya miliki. Memang benar kami mencoba banyak hal untuk musim depan, tetapi juga banyak hal yang dapat membantu kami untuk musim ini,” ujar Acosta.
Setelah dua kali naik podium dalam balapan utama di tiga seri pembuka, Acosta harus menunggu hingga Aragon (seri ke-12) untuk kembali berdiri di podium hari Minggu. Pol Espargaro menganggap bahwa tidak realistis mengharapkan seorang pemula untuk berjuang demi kemenangan di setiap balapan di era MotoGP saat ini.

Pol menjelaskan, “Pedro tampil sangat baik di Aragon. Dia mengalami saat-saat buruk tetapi sebagai seorang pemula, itu normal. Itu adalah perkembangan. Kita tidak dapat mengharapkan seorang pemula yang masuk ke kelas ini untuk langsung menjadi yang teratas di era ini. Dulu itu normal karena hanya ada 4 motor yang bersaing untuk meraih kemenangan. Tetapi sekarang kita bertarung melawan salah satu dari 8 Ducati, dan kemudian banyak motor kami yang kompetitif.”
“Saya mengatakan bahwa era sekarang lebih sulit daripada sebelumnya. Bagi saya, apa yang dia lakukan sekarang lebih sulit daripada sebelumnya. Jadi kami tidak dapat mengharapkannya untuk menang dan berjuang demi kemenangan di setiap balapan. Dan saya juga harus mengatakan bahwa motor kami sangat tidak beruntung saat ini, kami belum selevel dengan Ducati. Kami berharap hal itu akan terjadi di masa mendatang. Jadi, apa yang dilakukannya dengan motor kami, sungguh mengesankan,” pungkas adik Aleix Espargaro itu.
Menjelang GP Emilia Romagna di Misano (kedua) akhir pekan ini, Acosta dan Binder memiliki selisih hanya 9 poin dalam pertarungan untuk memperebutkan peringkat 5 dan menjadi pembalap non-Ducati teratas di klasemen MotoGP.