RiderTua.com – Tahun depan Fabio di Giannantonio bersama dua pembalap tim pabrikan Ducati Pecco Bagnaia dan Marc Marquez akan mendapatkan Desmosedici GP25 spek terbaru. Jelas ini menandakan bahwa rider tim VR46 itu mendapat kepercayaan penuh dari pabrikan asal Borgo Panigale.
Peningkatan ini merupakan perubahan besar bagi Diggia. “Saya benar-benar mendapat manfaat dengan menambahkan nama saya ke dalam daftar anggota VR46 Academy. Saya selalu menaruh rasa hormat kepada mereka, mereka melakukannya dengan sangat baik bersama para pembalap. Mereka memberikan kesempatan kepada pembalap muda untuk bersaing dengan dukungan dari akademi, ini adalah hal yang luar biasa,” ujar rider berusia 25 tahun itu.
Fabio Di Giannantonio : Ducati GP23 Adalah Motor yang Kompetitif Tapi Harus ‘Puntir Gas’ Hingga Limit
Fabio di Giannantonio menambahkan, “Mereka fantastis, saya tidak bisa mengatakan hal buruk apa pun tentang mereka. Mereka melihat banyak potensi dan bakat dalam diri saya, jadi mereka membantu saya dan menawari saya perjalanan untuk tahun ini. Mereka mengubah hidup saya, karena sekarang saya menjadi ‘pembalap pabrikan’ Ducati untuk tahun depan, perasaan dan energi di tim luar biasa.”

Sementara Ducati berada di jalur untuk meraih gelar Kejuaraan Dunia MotoGP tiga kali berturut-turut dengan motor GP24 generasi terbaru, baik Marc Marquez maupun Diggia terus menikmati hasil yang solid dengan motor GP23. Namun dari keduanya, hanya Marquez yang mampu naik podium musim ini. Di Giannantonio mengaku kagum dengan gaya balap ‘beresiko’ yang selalu ‘on the limit’ dari juara dunia MotoGP 6 kali itu.
“Kita punya kesempatan untuk berbagi data, sehingga bisa belajar banyak. Marc tampil bagus tahun ini, di banyak putaran gap kami tidak terlalu jauh. Dia lebih baik saat latihan dan kualifikasi, tapi saya tidak terlalu jauh di belakang. Dia sangat bagus di tikungan kiri, dia bisa memaksimalkan motornya. Ducati GP23 adalah motor yang kompetitif, tapi kita harus membalap hingga limitnya. Marc selalu bisa melakukan ini, dia berani mengambil risiko. Ketika saya merasa percaya diri dengan motornya, saya bisa melakukannya tapi Marc bisa mencapai limitnya di sebagian besar situasi,” pungkas rekan setim Marco Bezzecchi itu.