RiderTua.com – Pedro Acosta adalah salah satu pembalap yang menentang diperkenalkannya radio helm di MotoGP. Selain pembalap harus dibiarkan mengambil keputusan sendiri dan masalah teknis dalam berkomunikasi dengan jelas, rookie dari tim GASGAS Tech3 itu juga memikirkan masalah keselamatan terkait perangkat keras di dalam helm.
“Saya tidak terlalu percaya pada hal-hal ini. Saya suka menyendiri dan memikirkan urusanku sendiri! Selain itu, kepala kita terus bergerak dan meskipun kita menggerakkan ponsel dengan cepat, kita dapat kehilangan koneksi. Saya tidak terlalu menyukainya dan saya tidak terlalu percaya akan hal itu. Saya sudah mencobanya di Qatar,” tegas Acosta.
Pedro Acosta Menentang Penggunaan Radio Helm di MotoGP, Ini Penjelasannya

Pedro Acosta menambahkan, “Pada akhirnya, jika itu ada di dalam helm, kita dapat mengatakan apa pun yang kita inginkan. Tetapi jika ada sesuatu yang menyentuh kepala kita, jika sesuatu yang buruk terjadi akan ada tanda tanya, apakah itu sesuatu yang ada di dalam helm? Yah, saya tidak percaya pada kamera yang ada di baju balap. Tapi oke, jika tulang selangkamu patah, kamu bisa memasang plat. Tapi ‘Kepala’ adalah sesuatu yang penting. Kalau saya lihat di F1, itu hanya dipasang di telinga yang ada kabelnya. Namun benda yang kami coba, bergetar di belakang telinga dan menyentuh tulang.”
Aleix Espargaro adalah pembalap yang menyerukan penggunaan radio di MotoGP, yang sekali lagi rider Aprilia itu membantu pengembangan sistem radio selama tes Misano hari Senin. Dengan nada menyindir, Acosta menegaskan, “Ya, karena dia akan pensiun!”
Sama seperti Acosta, juara bertahan Pecco Bagnaia juga menentang penggunaan radio ini. Rider pabrikan Ducati itu mengatakan bahwa dia lebih suka membayar denda setiap minggu ‘seperti Michael Jordan di NBA’ ketimbang memakai radio.
Meskipun komunikasi dua arah masih kontroversial, sebagian besar pembalap mendukung konsep sistem satu arah antara Race Direction dan pembalap untuk menyampaikan ‘pesan’ keselamatan yang mendesak.