RiderTua.com – Di Misano, Marc Marquez meraih kemenangan dalam balapan utama dua kali berturut-turut (back-to-back) dalam seminggu setelah Aragon. Namun crash saat di momen penentu kualifikasi membuat posisi start juara dunia MotoGP 6 kali itu bukan yang terbaik. Start dari posisi ke-9 bukannya tanpa konsekuensi. Itu merupakan kemenangan balapan ke-87 dalam karirnya sekaligus kemenangan ke-61 di kelas utama.
“Enea (Bastianini) dan saya adalah dua pembalap yang mendapat kesulitan di lap pertama. Sementara kami terjebak di belakang Brad Binder, sementara Pecco Bagnaia dan Jorge Martin sudah menjauh di depan,” ungkap Baby Alien.
Marc Marquez : Saya Memutuskan untuk Mengambil Lebih Banyak Risiko
Ketika hujan semakin deras beberapa lap setelah start, Marc Marquez tahu bahwa dia memiliki peluang yang tidak akan didapatnya dalam kondisi normal. Karena itulah pembalap Gresini Ducati itu memutuskan untuk melakukan serangan. “Ketika tetesan hujan pertama jatuh di visor dan lintasan saya, saya memutuskan untuk mengambil lebih banyak risiko. Dan itu memungkinkan saya untuk menyalip lima pembalap dan memimpin balapan,” jelas peraih podium GP 146 kali itu.

Saat ini Marquez berada di peringkat 3 tertinggal 53 poin dari pemimpin klasemen Jorge Martin. Hal ini disebabkan oleh keputusan salah pembalap Pramac Ducati itu, yang masuk pit di tengah hujan untuk berganti motor. Namun harus kembali berganti motor lagi beberapa lap kemudian karena hujan muali berhenti. Hal ini menyebabkan Martinator tertinggal jauh, dan pada akhirnya dia melewati garis finis tertinggal satu lap di posisi ke-15, sehingga hanya meraih 1 poin Kejuaraan Dunia.
Mengenai keputusan salah Martin itu, Marquez mengatakan, “Keputusan Martin tidak sepenuhnya gila. Karena jika hujan terus turun dengan intensitas seperti ini, dia akan memiliki strategi terbaik. Tapi saya ingin melakukan hal yang sama seperti para pembalap Italia, siapa tahu lebih baik dari saya. Dan mereka tetap berada di jalurnya, jadi itulah yang saya lakukan.”
Calon rekan setim Pecco Bagnaia tahun depan itu juga mengakui, “Setelah kesalahan di kualifikasi saya tahu bahwa saya hanya akan memiliki peluang dalam kondisi seperti ini. Saat hujan turun, saya berkata pada diri sendiri bahwa saya harus mengambil risiko karena tidak ada ruginya. Kali ini berhasil, tapi kita sering terjatuh saat berada di trek licin dalam kondisi seperti ini. Semuanya berjalan baik, tapi saya harus mengambil lebih banyak risiko.”