RiderTua.com – Kebutuhan Pecco Bagnaia akan team order kembali mencuat, namun tampaknya hal itu tidak mungkin terjadi. Di GP Aragon, perhatian tertuju pada duo kakak beradik Marc dan Alex Marquez. Setelah tiga tahun menunggu, Marc akhirnya meraih kemenangan MotoGP ke-60, tetapi sorotan utama tertuju pada perseteruan antara Alex Marquez dan Pecco Bagnaia.
Insiden tabrakan antara Alex dan Pecco memicu kontroversi besar di media. Bagnaia menuduh Alex membuka throttle saat mereka bersenggolan, namun Alex dengan tegas membantah tuduhan tersebut di media sosial. Meskipun kedua pembalap dipanggil oleh Race Direction, tidak ada tindakan lebih lanjut yang diambil.
Pecco Bagnaia Kehilangan Tahta! Team Order Bicara?

Banyak pihak yang mengaitkan kejadian ini dengan perseteruan legendaris antara Marc Marquez dan mentor Pecco, Valentino Rossi, pada 2015. Meskipun perseteruan ini memanas di media sosial, insiden antara Pecco dan Alex tampaknya tidak akan berkembang lebih jauh.
Pecco Kehilangan Kepemimpinan di Klasemen…..
Bagnaia kehilangan posisi pemimpin klasemen akibat insiden ini, dan kini tertinggal 23 poin dari Jorge Martin. Situasi Pecco semakin genting menjelang GP San Marino, di mana ia tiba dalam kondisi fisik yang kurang optimal. Mental Pecco pun mulai tertekan, terutama setelah akhir pekan buruk di Aragon.
Dalam konteks perebutan gelar, muncul spekulasi mengenai perlunya team order dari Ducati, yang selama ini dihindari oleh Pecco. Meski Ducati pernah menerapkan instruksi serupa pada 2022, situasi saat ini jauh lebih kompleks. Beberapa pembalap, seperti Alex Marquez, tidak terikat kontrak langsung dengan Ducati, sementara pembalap lain seperti Enea Bastianini dan Marco Bezzecchi juga memiliki alasan untuk tidak mengikuti perintah.
Ironisnya, Marc Marquez mungkin justru yang membantu Ducati dalam situasi ini. Mengeluarkan team order padanya saat ini tidak akan terjadi selama dia masih memiliki peluang untuk menjadi juara. Namun, jika performanya di Aragon terus berlanjut, dia bisa menjadi kunci dalam membatasi kekalahan Bagnaia terhadap Martin di klasemen pada hari-hari seperti di Aragon, di mana juara bertahan dunia mengalami kesulitan.
Namun, lebih dari itu, Ducati hanya perlu duduk dan berharap situasi akan menguntungkan mereka agar reputasi mereka bisa terselamatkan hingga akhir tahun 2024.