RiderTua.com – Pecco Bagnaia berhasil menempati posisi ke-3 di sesi kualifikasi yang sulit. Rider Ducati Lenovo itu berencana mengalahkan Jorge Martin dan melakukan segala yang dia bisa untuk mencegah kemenangan Marc Marquez di sprint Aragon. “Saya yakin bahwa saya akan mampu mengendalikan Jorge (Martin). Rencana saya adalah start dengan sangat baik dan kemudian memblokir Marc selama mungkin,” ungkap rider asal Turin Italia itu.
Tapi rencananya tidak berjalan mulus sejak awal. “Alih-alih memimpin, saya malah turun ke posisi 5. Seluruh penderitaan dimulai sebelum start. Ketika saya tiba di posisi start dan melihat betapa kotornya lintasannya, saya sudah tahu betapa sulitnya balapan. Saya mencoba menggunakan kopling sebaik mungkin, tapi startnya tidak bagus. Untungnya Alex (Marquez) tidak menabrak saya dari belakang. Dan tidak jauh dari tikungan pertama, itu hanya membuat saya merosot beberapa posisi,” jelas Bagnaia.
Meski Tidak Diucapkan Secara Langsung Pecco Bagnaia Kecewa dengan Ban Michelin
Di 11 lap tersisa, balapan jauh lebih buruk bagi Pecco Bagnaia. Rider berusia 27 tahun itu tidak pernah mampu mengimbangi kecepatan para pembalap di depan. Pertama dia disalip oleh Miguel Oliveira, kemudian Brad Binder dan rekan setimnya Enea Bastianini juga menyalipnya.
Betapa menyedihkannya hal itu bagi juara dunia yang tak terkalahkan dalam beberapa balapan terakhir itu. Yang lebih ironis, bahkan Fabio Quartararo yang start dari posisi ke-14 juga menyalipnya. Dan sahabatnya di VR46 Riders Academy Marco Bezzecchi pun menyalipnya di lap terakhir. Namun di setengah lap terakhir, Bagnaia setidaknya mendapatkan 1 poin untuk finis di posisi ke-9.

Francesco Bagnaia yang kini turun ke peringkat 2 dalam klasemen tertinggal 3 poin dari Jorge Martin yang finis ke-2 dalam sprint di Aragon, jelas mengalami masalah besar pada cengkeramannya. Situasi dalam sprint race tampaknya mengkonfirmasi hal ini. Meski Bagnaia tidak mengatakan sepatah kata pun kepada tim teknisnya, satu-satunya komentar ditujukan kepada teknisi ban Michelin.
Ketika ditanya tentang hal ini, dengan profesional Bagnaia menjawab, “Saya hanya menyapanya.”
Terlihat sekali Pecco kecewa dengan performa ban Michelin di Aragon yang memiliki permukaan aspal baru. “Sejujurnya, saya sama sekali tidak punya feeling bagus pada ban depan. Tepat pada awal ketika Miguel menyalip saya, saya menyadari ada sesuatu yang tidak beres. Rasa percaya diri tidak ada di sana. Saya tidak bisa mengatakan secara pasti apa yang terjadi, hanya saja kali ini bukan kesalahan kami, bukan kesalahan saya, bukan kesalahan mesin, atau kesalahan tim,” ungkap Juara dunia MotoGP dua kali itu.
Murid Valentino Rossi itu melanjutkan, “Hal-hal seperti ini bisa terjadi. Terkadang tidak ada yang bisa kita lakukan. Tapi itu tidak membuat saya khawatir tentang balapan besok. Yang kami butuhkan hanyalah situasi normal kembali.”
Meskipun pemenang Marc Marquez tidak tersentuh dan menyelesaikan fast lapnya hampir 1 detik lebih cepat dari Bagnaia, Pecco masih melakukannya dengan baik dalam hal catatan waktu. Dengan 1:48.201 menit, di lap 3 dia lebih cepat dibandingkan Alex Marquez (finis ke-4), Oliveira (5), Binder (6), Bastianini (7) dan Quartararo (8).