RiderTua.com – Pol Espargaro yang tampil sebagai wildcard di Austria finis ke-9 dalam sprint race dan menyelesaikan balapan utama MotoGP di posisi ke-11 terpaut 30 detik di belakang pemenang Pecco Bagnaia (Ducati). “Tugas saya adalah mengendarai motor secepat mungkin dan mengumpulkan informasi dan data sebanyak mungkin. Itu juga tentang membandingkan motornya dengan tes lainnya,” jelas tes rider berusia 32 tahun itu.
Pollycio juga menambahkan, “Hasilnya tidak sebaik saat tes. Saat kita mengendarai motor sesuai kelasnya dengan ban Pirelli dan melawan pembalap lain secara berkelompok, semuanya menjadi penuh tekanan. Pada akhirnya informasinya selalu bagus, apa pun hasilnya. Tentu saja kami ingin kompetitif. Tapi Aprilia, Yamaha, dan Honda juga menginginkannya. Meski demikian, kami mengumpulkan banyak data, melahap banyak lap, dan menghadapi masalah besar dengan dua motor pada hari Jumat. Pada akhirnya, kami menyelesaikan dua hari tanpa membuat kesalahan hanya dengan satu motor, ini juga merupakan hal positif.”
Pol Espargaro : KTM RC16 Terbaru Cocok untuk Kualifikasi
Pol Espargaro melanjutkan, “Ada beberapa sinyal bagus. Motornya pasti bekerja lebih baik dalam satu lap. Saya tidak bisa membandingkannya. Saya memiliki kekuatan untuk menjadi pembalap tercepat di antara kami berempat. Saya sangat cepat di beberapa sektor. Pedro Acosta, Jack Miller, Brad Binder dan Augusto Fernandez seharusnya lebih cepat 0,3 detik. Namun performanya menurun saat ban dan cengkeramannya berkurang, itu tidak kami duga. Tapi akselerasi motornya sangat bagus di lintasan lurus. Di situlah pembalap lain mendapat masalah.”

“Dani (Pedrosa) akan melakukan tes di Misano dan kami akan mengembangkan motor untuk para pembalap, itu saja!” ungkap adik Aleix Espargaro mengenai rencana tes yang akan dilakukan KTM.
Mengenai jalannya balapan, suami Carlota Bertran itu menjelaskan, “Ketika kita lebih banyak membalap, kita menjadi tahu lebih banyak tentang para pembalap. Alex Marquez misalnya, sangat cepat di awal. Kemudian saya menyusulnya tetapi tidak tahu bagaimana cara menyalipnya dan mengelola situasi, karena saya tidak terbiasa bertarung melawan rival di balapan sebagai tes rider.”