RiderTua.com – Pecco Bagnaia mencetak rekor lap 1:27,889 menit di kualifikasi GP Austria. Dan rider Ducati Lenovo itu tak menyangka rival utamanya Jorge Martin bisa mematahkan rekornya dengan selisih 0,141 detik. “Ini adalah catatan waktu luar biasa yang kami torehkan,” ujar Bagnaia.
Dalam sprint race, Martin yang menjadi poleman kehilangan keunggulannya tepat di awal balapan. Pecco yang start dari posisi ke-2 di grid unggul saat memasuki tikungan pertama. Pertarungan sengit terjadi, kemudian setelah lap pertama pembalap Pramac itu berhasil memimpin. Pada akhirnya Bagnaia berhasil memenangkan sprint, unggul 4,673 detik di depan Martin dan 7,584 detik di depan Aleix Espargaro (Aprilia).
Pecco Bagnaia : Ketika Martin ‘Potong Kompas’, Saya Mulai Mengatur Ritme Balapanku
Dalam balapan, pada lap kedelapan dari 14 lap Jorge Martin harus keluar lintasan ‘potong kompas’ saat melakukan pengereman untuk melibas chicane. Ketika dia kembali ke trek, dia tidak kehilangan satu detik pun dan menerima long lap penalti.

Francesco Bagnaia menjelaskan, “Saya keluar dari tikungan pertama dengan sangat baik dan bergerak ke luar. Kemudian saya memutuskan untuk mengerem seperti di kualifikasi. Saya tahu jika dia mengerem dengan cara yang sama seperti saya, dia tidak akan bisa memasuki tikungan. Namun dia mencoba dan melebar.”
“Kemudian saya melihat +0,3 detik di pit board-ku dan saya tahu bahwa dia akan mendapat penalti. Tentu saja kita kehilangan waktu jika mengambil shortcut melalui chicane. Jika kita mengambil shortcut, kita harus melambat sejenak. Sejak saat itu saya mengatur balapan saya, melaju semulus mungkin dan bersiap untuk race hari Minggu,” imbuh rider Italia yang tinggal di Pesaro itu.
Setelah 21 dari 40 balapan MotoGP musim 2024, usai sprint di Red Bull Ring Bagnaia dan Martin berada di puncak klasemen dengan sama-sama mengumpulkan 250 poin. “Itu luar biasa, saya senang karenanya. Kami berdua membuat terlalu banyak kesalahan dalam balapan, tapi kami selalu berada di depan. Dan itu terjadi di setiap trek, di setiap situasi,” ujar rekan setim Enea Bastianini itu.
Murid VR46 itu melanjutkan, “Itu berarti level kami sedikit lebih tinggi dibandingkan yang lain. Jika terus berjalan seperti ini, maka pertarungan akan berlangsung hingga akhir. Saya memiliki feeling yang sangat baik dan kami telah bekerja dengan sempurna sejak Jerez. Hanya di Silverstone yang tidak berjalan sesuai harapan. Race lap tercepat hanya lebih lambat 0,2 detik dari posisi terdepan tahun lalu.”