RiderTua.com – Setelah 10 seri MotoGP musim 2024, Fabio Quartararo menjadi yang terbaik di antara para pembalap motor Jepang yang kesulitan. Dengan mengumpulkan 49 poin, dia berada di peringkat 14 dalam klasemen unggul 35 poin dari Johann Zarco (LCR Honda) yang menempati peringkat 18 dan sebagai pembalap Honda terbaik. Meski sempat tersendat-sendat, proses pembangunan kembali Yamaha berjalan lancar seiring upaya mereka untuk kembali menjadi yang terdepan di MotoGP. Menjelang kepergian manajer tim Lin Jarvis pada akhir tahun ini, dia mengawasi beberapa pekerjaan penting untuk masa depan Yamaha.
Yang pertama adalah mengamankan Fabio Quartararo dengan kontrak baru berdurasi 2 tahun hingga akhir tahun 2026. Itu adalah langkah yang mahal, karena El Diablo akan menerima gaji mencapai 12 juta Euro (Rp 347 miliar) per musim atau termahal diantara semua pembalap MotoGP, namun hal ini tentunya akan menjadi investasi yang berharga.
Fabio Quartararo Pembalap Terbaik Tim Jepang

Yamaha juga mengamankan kontrak baru Alex Rins untuk 2 tahun ke depan. Langkah penting agar pabrikan bermarkas di Iwata Jepang itu bisa mempercepat pengembangan adalah mendapatkan tim satelit. Setelah ditinggalkan tim RNF yang kemudian menggandeng Aprilia pada akhir tahun 2022, kini mereka mendapatkan Pramac sebagai tim pabrikan nomor 2.
Setelah Marc Marquez menolak ditempatkan Ducati di tim Pramac, tim milik Paolo Campinoti itu mengambil opsi jangka panjang dengan Yamaha untuk menjadi tim satelitnya musim depan. Meskipun sejauh ini belum ada pembalap yang dikonfirmasi, sejumlah pembalap dari MotoGP terutama Miguel Oliveira dan Jack Miller serta beberapa pembalap Moto2 dikabarkan masuk dalam daftar kandidat mereka.
Yamaha juga melakukan beberapa perombakan personel besar-besaran selama musim dingin, salah satunya direkrutnya mantan tangan kanan Gigi Dall’Igna (Ducati), Max Bartolini. Sejak saat itu, Yamaha mengalami perubahan budaya yang sangat dibutuhkannya dan telah memberikan pencerahan.
Yamaha berusaha meningkatkan kinerja tim pengujinya selama beberapa tahun terakhir, salah satunya dengan mendatangkan Cal Crutchlow ketika dia pensiun dari balapan pada akhir tahun 2020 dan melakukan lebih banyak pengujian di luar Jepang.
Namun seruan untuk berinvestasi lebih banyak dalam program pengujian, dilontarkan Quartararo awal musim ini ketika masih belum jelas apakah Yamaha akan memiliki tim satelit pada tahun 2025 (sebelum Pramac menandatangani kesepakatannya dengan yamaha). “Bencana? Tidak. Tetapi menurutku ini akan menjadi momen untuk berinvestasi lebih banyak lagi pada tim penguji,” ujar rider asal Prancis itu.
El Diablo menambahkan, “Menurutku akan ada pembalap lain selain Crutchlow, yang punya lebih banyak motor, lebih banyak orang yang bekerja di sana. Tentu saja, selalu lebih baik memiliki tim satelit. Langkah yang kami buat dari tahun lalu hingga tahun ini sudah luar biasa, kami harus mengambil langkah itu juga untuk tim penguji.”
Dengan konsesi, Yamaha bebas melakukan tes dengan pembalapnya sepanjang musim. Cal Crutchlow adalah bagian penting dari hal ini, tetapi cedera tangan dan komplikasi akibat operasi telah menghambat peran pengujiannya tahun ini.