Home MotoGP Pramac Yamaha : Siapa Kandidat Paling Menjanjikan?

    Pramac Yamaha : Siapa Kandidat Paling Menjanjikan?

    Pramac Yamaha - Miguel Oliveira - Jack Miller - Sergio Garcia - Tony Arbolino - Alonso Lopez - Celestino Vietti
    Pramac Yamaha - Miguel Oliveira - Jack Miller - Sergio Garcia - Tony Arbolino - Alonso Lopez - Celestino Vietti

    RiderTua.comMiguel Oliveira dikabarkan hampir dipastikan sebagai pembalap Pramac Yamaha pada 2025. Namun ketika tim milik Paolo Campinoti itu ditanya langsung, mereka menegaskan bahwa kesepakatan dengan pembalap asal Portugal itu sama sekali belum tercapai.

    “Memang benar bahwa kami sedang berbicara dan negosiasi berjalan dengan baik. Namun masih ada beberapa detail yang perlu diklarifikasi, jadi belum ada yang pasti saat ini. Jika semuanya berjalan sesuai harapan, mungkin akan segera ada konfirmasi resmi misalnya pada akhir pekan di Silverstone,” jelas Gino Borsoi (manajer tim Pramac) mengacu pada GP Inggris (2 – 4 Agustus).

    Siapa Kandidat Paling Menjanjikan untuk Tim Pramac Yamaha?

    Pertanyaannya, siapa yang akan mendampingi Miguel Oliveira di tim satelit Yamaha yang baru tersebut. Daftar kandidatnya panjang termasuk Jack Miller yang saat ini sedang berusaha keras untuk bertahan di MotoGP. Ditambah 4 pembalap Moto2 yakni Sergio Garcia, Tony Arbolino, Alonso Lopez, dan Celestino Vietti.

    Sergio Garcia (runner-up Moto3 2022) saat ini memimpin klasemen Moto2 dan merupakan pembalap paling konsisten di kelas menengah di paruh pertama musim ini. Sergio memasuki musim keduanya di Moto2. Awalnya pembalap Spanyol itu membalap untuk tim Sito Pons, tetapi terpaksa pindah ketika Pons menutup timnya setelah 42 tahun di Kejuaraan Dunia dan menyerahkan dua tempatnya di Moto2 kepada tim MT Helmets.

    Pramac Racing Yamaha
    Pramac Racing Yamaha

    Perubahan itu tidak merugikan Garcia sedikitpun. Alih-alih membuatnya tidak stabil, transisi ke tim barunya MT justru membantunya untuk berkembang lebih jauh. Kepercayaan diri dan tekad adalah ciri khas Garcia, meskipun tentu saja dia tidak dirugikan karena sebagian besar timnya terdiri dari orang-orang lama yang dulu mendampinginya di Tim Pons tahun lalu.

    Ketika ditanya apakah Garcia siap untuk naik ke kelas utama? “Jika ada kesempatan untuk naik ke MotoGP, saya tidak akan ragu sedikit pun,” tegas rider berusia 21 tahun itu.

    Tony Arbolino berkompetisi di tahun kedelapannya di Kejuaraan Dunia, pertama di Moto3 dan sejak 2021 naik ke Moto2. Sejak memenangkan runner-up pada 2023 (tahun di mana Pedro Acosta memenangkan gelar dunia Moto2) banyak yang diharapkan dari pembalap berusia 23 tahun itu, lebih dari yang telah dia tunjukkan sejauh musim ini. Meskipun Arbolino naik podium dua kali di Qatar dan Mugello, saat ini ia hanya berada di peringkat 11 yang mengecewakan dalam klasemen.

    Meskipun demikian, Tony adalah pembalap Italia dengan prospek terbaik untuk mendapat tempat di tim Pramac. Dia memutuskan berpisah dengan manajernya Carlo Pernat dan sekarang dimanajeri Albert Valera. Valera dikenal di paddock sebagai ‘Raja Midas’ (Raja terkenal yang bisa mengubah semua yang disentuhnya menjadi emas). Valera juga menjadi manajer pembalap top MotoGP seperti Jorge Martin, Aleix Espargaro, dan Pedro Acosta. Dia bertekad akan membawa Arbolino ke dalam daftar kandidat untuk tim Pramac Yamaha.

    Alonso Lopez dulu pernah mempertimbangkan untuk pindah ke Yamaha, sebagai salah satu pembalap yang diincar oleh direktur tim Yamaha Lin Jarvis. Musim ini dia naik podium tiga kali, dengan meraih kemenangan di balapan pembuka musim. Namun rider berusia 22 tahun itu tidak terlalu kompetitif dalam balapan terakhir, apalagi jika dibandingkan dengan rekan setimnya Fermin Aldeguer dan Sergio Garcia yang berada di puncak klasemen. Lopez perlu menorehkan hasil yang memuaskan di dua seri berikutnya yakni di Inggris dan Austria, dan menunjukkan bahwa dia dapat mengimbangi performa Aldeguer dan Garcia.

    Satu kandidat yang tampaknya belum siap untuk naik ke MotoGP, dia adalah Celestino Vietti. Bahkan di tahun keenamnya di kejuaraan dunia, murid Valentino Rossi itu masih kurang konsisten dan kurang meraih kesuksesan individu. Hasil akhir terbaiknya adalah peringkat 5 dalam klasemen Moto3 pada 2020. Di Moto2, rider Italia itu menempati peringkat 12, 7 dan 10. Bahkan saat ini rider berusia 22 tahun itu berada di peringkat 9 dalam klasemen keseluruhan.

    Paolo Campinoti Pramac
    Paolo Campinoti Pramac

    Terlalu Banyak Pembalap Spanyol dan Italia, Pembalap Australia Lebih Masuk Akal

    Daftar kandidat yang memungkinkan, menunjukkan bahwa Yamaha tidak selalu mencari pembalap berpengalaman yang mampu berkontribusi pada pengembangan dan membuat Yamaha lebih kompetitif. Sebaliknya, tampaknya mereka mencari seorang pemula, pembalap muda dengan bakat untuk kejayaan di masa depan.

    Kecuali Jack Miller berhasil menyelamatkan karier MotoGP-nya di menit-menit terakhir. Selain pengalamannya, argumen lain yang mendukung perekrutan Miller adalah saat ini pemilik Liberty Media dan Dorna tidak membutuhkan pembalap Spanyol atau Italia lain di kejuaraan, karena pembalap Australia jauh lebih masuk akal dari sudut pandang komersial.

    Keputusan siapa yang akan menjadi pembalap tim Pramac Yamaha tahun depan diharapkan diambil dalam tiga pekan kedepan, yaitu usai GP Austria.
    _______________________________________________________________________________________________
    ©2024 ridertua.com, Dilarang keras menggunakan dan/atau menggandakan materi ini tanpa izin tertulis maupun tidak tertulis dari penulis dan/atau pemilik situs ini. Kutipan dan tautan dapat digunakan dengan menyertakan sumber lengkap dan jelas yang diberikan kepada ridertua dan ridertua.com dengan arahan yang tepat dan spesifik kepada konten asli.

    © ridertua.com

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini