RiderTua.com – Wuling kini dapat menghadirkan mobil listrik rakitan lokal di Indonesia, disusul oleh merek lainnya seperti DFSK dan Neta. Ketiganya mungkin baru menjual sedikit model BEV, tapi setidaknya ini cukup dalam memenuhi permintaan di pasarnya. Terlebih Wuling, Neta, dan DFSK dapat menjual mobil listrik dengan harga yang terjangkau. Ternyata karena mereka telah memakai baterai rakitan lokal yang dipasok oleh produsen yang sama.
Wuling, Neta, dan DFSK Mulai Memakai Baterai Rakitan Lokal
Pada awalnya mobil listrik yang dijual di Indonesia didatangkan dalam bentuk utuh atau CBU dari luar negeri. Meski demikian, sejumlah produsen mulai merakitnya secara lokal, seperti Hyundai, Wuling, dan masih banyak lagi. Namun baru beberapa diantaranya yang menggunakan baterai rakitan lokal, termasuk Hyundai yang memiliki pabrik baterainya sendiri.
Sebenarnya Wuling serta Neta dan DFSK sudah memakai baterai rakitan lokal, tapi tidak diproduksi sendiri, melainkan dipasok oleh produsen lain. Produsen yang dimaksud adalah Gotion High-Tech, perusahaan asal Negeri Tirai Bambu yang memproduksi baterai kendaraan listrik serta sistem penyimpanan energi.

Harga Mobil Lebih Murah
Gotion sudah lama dikenal sebagai produsen sejumlah jenis baterai mobil, seperti LFP (lithium ferro-phosphate) dan NCM (nickel-cobalt-manganese). Tapi yang diproduksi di Indonesia merupakan jenis LFP, mengingat Wuling, Neta, dan DFSK memakai baterai jenis ini. Terlebih sebagian besar produsen masih menggunakan baterai LFP, walau ada juga yang memakai baterai jenis lainnya, seperti jenis blade pada mobil BYD.
Gotion sebenarnya hadir pertama kali pada tahun 2022 lalu, dengan Wuling yang membawanya ke Indonesia. Walau mereka tidak hanya terbatas pada memasok baterai untuk Wuling saja, tetapi juga ke merek lainnya seperti Neta dan DFSK. Dengan baterai rakitan lokal ini, harga mobil menjadi lebih murah jika dibandingkan dengan impor utuh.