Home MotoGP Pol Espargaro : Olahraga Elit itu Sangat Egois

    Pol Espargaro : Olahraga Elit itu Sangat Egois

    Pol Espargaro
    Pol Espargaro

    RiderTua.com – Setelah finis ke-14 di GP Valencia pada 2023, Pol Espargaro sebenarnya tak mau berhenti dari MotoGP. Namun setelah crash saat latihan di seri pertama GP Portugal, rider berusia 33 tahun itu absen cukup lama.

    Saat comeback di Silverstone pada bulan Agustus, rider yang saat itu membela tim GASGAS Tech3 itu harus mengakui bahwa sebenarnya dia masih belum sepenuhnya fit. Pol Espargaro kesulitan dengan kecepatan, dengan konsentrasinya dan yang paling penting dengan tubuhnya. Masa depannya digoncang karena promosi Pedro Acosta, karena 5 pembalap terikat kontrak memperebutkan 4 tempat kosong. Akhirnya dia menyetujui peran sebagai tes rider, yang berarti Augusto Fernandez bisa mempertahankan tempatnya di tim Tech3.

    Pol Espargaro : Olahraga Elit itu Sangat Egois

    Di Mugello awal Juni lalu, Pol Espargaro kembali mengenakan baju balap Red Bull KTM Factory yang pernah dia kenakan dari 2017 hingga 2020, tampil sebagai wildcard untuk pertama kalinya.

    BTW, ketika Pol ditanya bagaimana dia melewati hari-harinya usai GP Valencia? Rider Spanyol itu menjawab, “Saat kita berada dalam lingkaran balap dan stres, terkadang kita tidak menyadari betapa pentingnya menginjak rem. Saya membalap di MotoGP selama 10 tahun, itu waktu yang lama dan saya sangat bersyukur atas waktu itu. Namun setelah crash parah yang saya alami di Portimao, tubuh saya tidak lagi siap untuk balapan, jadi ada baiknya untuk mengambil langkah mundur dan melihat diri saya dari sudut pandang yang berbeda. Menurutku itu adalah pilihan yang tepat.”

    Pol Espargaro
    Pol Espargaro

    Untuk menemukan hal baru? “Tepat. Melihat ada hal lain selain yang terjadi di paddock. Otak kita tidak memikirkannya. Olahraga elit itu sangat egois. Semuanya berkisar pada MotoGP. Tapi kemudian kita berhenti dan tiba-tiba kita menyadari bahwa kita punya keluarga! Dan kita sadar bahwa kita dapat melakukan hal lain selain berlatih setiap hari. Ada hal lain yang bisa membuat kita bersenang-senang,” jelas Pollycio.

    Jadi bukan sekedar pekerjaan, tapi juga obsesi. “Itu pasti sebuah obsesi. Begitu kita berhenti, performa kita mulai menurun. Orang-orang ini sangat cepat dan berbakat sehingga kita harus terus-menerus memikirkan pekerjaan kita. Dan ketika kita kesulitan dalam latihan di rumah, kita harus selalu memahami bahwa kita melakukan semua pekerjaan ini sehingga dapat meningkatkan performa di lintasan,” ungkap adik Aleix Espargaro.

    Suami Laura Bertran itu menambahkan, “Segala sesuatu yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari memiliki satu tujuan yakni untuk menjadi lebih baik. Ini membuat stres. Saat kita berada di paddock, kita menyadarinya tapi tidak sebanyak saat berhenti. Saya memahaminya sekarang, juga karena saya telah mengikuti pertemuan teknis dengan tim. Orang-orang ini sangat cepat, ini gila.”

    Ketika kakaknya Aleix mengumumkan pengunduran dirinya, dia berkata bahwa Pol selalu menjadi idola dan rujukannya. Apakah mereka berdua memiliki ikatan khusus? Apakah menurut Pol ikatan itu semakin kuat karena mereka berdua adalah pembalap?

    Mengenang perjuangannya masuk dunia balap di usia yang masih relatif muda, Pol mengatakan, “Sangat. Ketika kami masih sangat muda kami sering bepergian. Saya memulai perjalanan ini ketika saya berusia 15 tahun. Di usia itu, kita masih anak-anak. Di usia itu, wanita biasanya lebih dewasa tetapi pria masih sangat kekanak-kanakan. Sekarang saya menyadarinya ketika saya melihat anak laki-laki berusia 15 tahun. Mereka belum dewasa dan belum siap untuk berkeliling dunia dan menemukan budaya baru.”

    “Saya melakukan semua itu, bepergian dengan mekanik dan orang lain yang jauh lebih tua dari saya. Satu-satunya orang yang bisa kuajak bicara ketika aku mengalami kesulitan atau mendapat hasil buruk atau ketika aku tidak tahu bagaimana mengatasi perasaanku karena aku masih kecil adalah kakakku. Dan dia berusia 17 tahun, sedikit lebih tua dariku. Kami tumbuh bersama dan saling membantu dengan cara yang mungkin tidak dilakukan oleh saudara ‘normal’. Tapi itu adalah cerita kami,” pungkas Pol Espargaro.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini